5 Poin Pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS, Visi Pascaperang hingga Sindir ICC
Berikut ini lima poin pidato yang disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (24/7/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
"Dalam suka dan duka, di masa baik dan buruk, Israel akan selalu menjadi teman setia dan mitra setia Anda. Atas nama rakyat Israel, saya datang ke sini hari ini untuk mengucapkan terima kasih, Amerika," kata Netanyahu.
Ia juga mengakui situasi bersejarah dalam pidatonya, dengan mengatakan bahwa merupakan “kehormatan yang sangat besar untuk menyampaikan pidato di “benteng demokrasi yang agung ini untuk keempat kalinya”.
2. Bahas tahun politik Amerika
Netanyahu secara khusus menyebutkan dua tokoh di sisi berlawanan dalam spektrum politik: Presiden AS Joe Biden dan mantan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump.
Awalnya, Biden dan Trump terlibat dalam persaingan sengit untuk memperebutkan kursi kepresidenan, menjelang Hari Pemilihan pada tanggal 5 November.
Namun pada hari Minggu (21/7/2024), Biden keluar dari persaingan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai penggantinya.
Baca juga: Episode Spesial Hoopoe Part 3 Tampilkan Pangkalan Udara Israel yang Jadi Incaran Hizbullah
Pertama, Netanyahu mengakui dukungan Biden setelah serangan 7 Oktober di Israel.
"Setelah serangan biadab pada 7 Oktober, ia dengan tepat menyebut Hamas sebagai kejahatan belaka," kata Netanyahu, menyoroti hubungan mereka yang telah terjalin selama lebih dari 40 tahun.
Kemudian, ia menyatakan kelegaannya bahwa Trump selamat dari upaya pembunuhan baru-baru ini dan mengucapkan terima kasih secara pribadi kepadanya atas kebijakan pro-Israel yang ia buat saat menjabat.
"Saya juga ingin memberi penghormatan kepada Presiden Trump atas semua hal yang telah dilakukannya bagi Israel, mulai dari mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, menghadapi agresi Iran, hingga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota kami dan memindahkan kedutaan besar Amerika ke sana," katanya.
Tindakan ini tetap kontroversial baik di AS maupun di luar negeri, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengutuk tindakan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
3. Netanyahu singgung para pengunjuk rasa
Di luar gedung Capitol, ribuan pengunjuk rasa berunjuk rasa saat Netanyahu berbicara, mengecam apa yang mereka sebut sebagai “genosida” yang terjadi di Gaza.
Kepolisian Capitol AS mengeluarkan pernyataan bahwa, setelah beberapa pengunjuk rasa menjadi "kasar", petugasnya terpaksa menggunakan semprotan merica.
Para demonstran terlihat menyiramkan air ke mata mereka untuk mengurangi luka bakar.
Alih-alih mengabaikan protes yang terjadi beberapa langkah dari pidatonya, Netanyahu justru mengarahkan serangan langsung kepada mereka, dengan menyebut demonstrasi itu salah arah.