Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iklan Kampanye Perdana Kamala Harris Jadi Capres AS Rilis, Isinya Ejek Donald Trump

Iklan kampanye perdana dari Kamala Harris sebagai capres AS telah rilis. Salah satunya isi mengejek Donald Trump lewat kasus hukumnya.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Iklan Kampanye Perdana Kamala Harris Jadi Capres AS Rilis, Isinya Ejek Donald Trump
AFP/PATRICK T. FALLON
HEAD TO HEAD - Wakil Presiden AS Kamala Harris tiba di acara penghormatan tim juara National Collegiate Athletic Association (NCAA) musim 2023-2024, di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington , DC pada 22 Juli 2024 dan mantan Presiden AS dan calon presiden Partai Republik 2024 Donald Trump berdiri di atas panggung setelah menerima nominasi partainya pada hari terakhir Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, pada 18 Juli 2024 . - Partai Demokrat dengan cepat bersatu di sekitar Wakil Presiden Kamala Harris pada 22 Juli 2024 ketika ia berlomba untuk mendapatkan nominasi partai tersebut untuk menghadapi Donald Trump pada bulan November setelah keluarnya Presiden Joe Biden secara sensasional. (Brendan SMIALOWSKI dan Patrick T. Fallon / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Iklan perdana untuk kampanye Wakil Presiden AS, Kamala Harris sebagai capres di Pilpres AS 2024 telah dirilis.

Pada video berdurasi 1 menit 19 detik itu, rival Kamala yaitu Donald Trump menjadi bahan untuk video kampanyenya.

Adapun awalnya, tampak sekilas Harris tengah berada di podium dan berlanjut dengan cuplikan bendera AS.

Lalu, video berlanjut dengan cuplikan seluruh pendukung Harris yang tampak bergembira.

"Pada setiap pemilihan, kita selalu dihadapkan dengan pertanyaan: Negara seperti apa yang ingin kita tinggali?" kata pengisi suara dalam video tersebut.

Selanjutnya, pengisi suara menyebut ada sejumlah masyarakat di AS ingin hidup dengan penuh kekacauan dan ketakutan.

Adapun perkataan tersebut dibarengi dengan cuplikan video dari capres Partai Republik, Donald Trump dan wakilnya, JD Vance.

BERITA REKOMENDASI

Lalu, cuplikan video berganti dengan pengisi suara menyebut bahwa mayoritas AS ingin hal berbeda yaitu kemerdekaan.

Baca juga: Kanselir Jerman Olaf Scholz Dukung Capres Demokrat AS Kamala Harris

Pengisi suara itu mengajak jika ingin terwujud kemerdekaan di AS, maka harus memilih Harris.

"Tapi kita memilih hal yang berbeda. Kita memilih (adanya) kemerdekaan," kata pengisi suara sembari menampilkan sosok Harris tengah bercengkerama dengan pendukungnya.

Setelah itu, video berlanjut dengan menyebut bahwa Harris akan mewujudkan berbagai hal seperti tidak adanya penembakan massal.

Selain itu, dijanjikan pula bahwa ketika Harris terpilih menjadi Presiden AS, maka kelaparan terhadap anak tidak akan terjadi.


Selanjutnya, Trump lagi-lagi diejek sebagai capres yang penuh skandal karena sempat berhadapan dengan hukum.

Ejekan itu tersirat dari deretan artikel berita yang berisi kasus hukum yang dihadapi Trump.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas