Oposisi Ramai-ramai Kritik Netanyahu, Sebut Pidato PM Israel di Kongres AS Aib dan Memalukan
Oposisi Israel ramai-ramai mengkritik Benjamin Netanyahu soal pidatonya di Kongres AS, sebut sebagai aib dan memalukan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Oposisi Ramai-ramai Kritik Netanyahu, Sebut Pidato PM Israel di Kongres AS Aib dan Memalukan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/benjamin-netanyahu-pidato-di-hadapan-kongres-as.jpg)
"Tidak ada kata-kata dan karisma yang bagus yang dapat menutupi kelalaian dan kegagalannya untuk bertanggung jawab."
"Tidak ada pidato yang lebih kuat daripada membahas soal nyawa dan kesepakatan pertukaran sandera."
"Bawa mereka (sandera) kembali sekarang, dan kami akan bertepuk tangan untukmu!" urai dia.
Sebelumnya, kritik keras juga dilayangkan pada Netanyahu setelah drone Houthi menghantam sebuah bangunan di Tel Aviv dan mengakibatkan satu orang tewas, Jumat (19/7/2024).
Yair Lapid menilai insiden itu terjadi karena Netanyahu tak bisa memberikan keamanan pada warga Israel.
"Bukti lebih lanjut bahwa pemerintah ini tidak mengetahui dan tidak dapat memberikan keamanan kepada warga Israel," kata Lapid saat itu.
Baca juga: Pemilik Restoran di Vietnam Usir Keluarga Israel: Kami Hanya Menerima Manusia, Anjing, dan Kucing
Netanyahu Juga Dikritik Anggota Kongres Senior AS
![WASHINGTON, DC - 26 JUNI: Anggota Komite Pemeringkatan Jerry Nadler (D-NY) berbicara pada sidang Subkomite DPR untuk Pengadilan, Kekayaan Intelektual, dan Internet tentang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jerrold-nadler.jpg)
Menjelang pidatonya pada Rabu, Netanyahu juga mendapat kritik dari anggota Kongres AS.
Anggota Kongres senior AS dari Demokrat, Jerrold Nadler, menyebut Netanyahu sebagai pemimpin terburuk dalam sejarah Yahudi.
Nadler yang merupakan anggota Yahudi paling senior di Kongres AS, mengecam kinerja Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel.
Menurutnya, pidato Netanyahu di hadapan Kongres pada Rabu (24/7/2024), "tidak bertujuan untuk mempererat hubungan yang erat" antara AS dan Israel, tetapi hanya sebagai "aksi sinis."
Lebih lanjut, Nadler menyebut Netanyahu akan memanfaatkan kesempatan itu untuk membantu "posisi politiknya yang terancam di dalam negeri dan campur tangannya dalam politik domestik Amerika," tepat sebelum pemilihan presiden November mendatang.
"Tidak ada keraguan dalam benak saya, pidato (Netanyahu) besok seharusnya tidak terjadi," ujar Nadler, Selasa (23/7/2024), dikutip dari Al Mayadeen.
Meski kritik keras dilayangkan Nadler terhadap Netanyahu, ia memastikan bakal mendengarkan pidato Perdana Menteri Israel itu secara langsung.
"Saya merasa suara saya lebih berdampak di ruangan ini (Kongres), karena dapat meminta pertanggungjawaban Perdana Menteri (Netanyahu)," kata Nadler, dilansir The Times of Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.