Penembakan Trump Satukan Demokrat dan Republik, Semua Anggota DPR AS Setujui Pembuatan Satgas Kasus
Para anggota partai Demokrat yang biasanya mengkritik Donald Trump juga menyatakan dukungan mereka terhadap pembentukan satgas ini
Penulis: Bobby W
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Selama penyelidikannya, satgas kasus percobaan pembunuhan Trump ini juga memiliki kewenangan untuk mengeluarkan surat panggilan kepada semua pihak berwajib yang terlibat dalam pengamanan di Butler, Pennsylvania kala itu.
Direktur Secret Service Mengundurkan Diri setelah Disemprot DPR AS
Pembentukan satgas ini merupakan langkah lanjutan dari anggota DPR AS guna menindaklanjuti kasus percobaan pembunuhan Donald Trump.
Sebelumnya, Komite DPR AS telah mengadakan tiga kali dengar pendapat yang memfokuskan pada pihak-pihak yang bertugas mengamankan kampanye Donald Trump tersebut.
Langkah DPR AS untuk mengusut tuntas kasus ini bahkan turut menumbalkan sosok Direktur Secret Service, Kimberly Cheatle
Sehari setelah dia muncul di depan komite kongres dan dikritik selama berjam-jam baik oleh anggota Partai Demokrat maupun Republik, Kimberly Cheatle akhirnya mengundurkan diri pada hari Selasa (23/7/2024).
Dalam pengunduran dirinya, Kimberly Cheatle akhirnya mengakui kegagalan jajarannya dalam memastikan keamanan kampanye Donald Trump tersebut.
Dia menyebut percobaan pembunuhan terhadap Trump sebagai "kegagalan operasional terbesar" Secret Service dalam beberapa dekade terakhir.
Langkah Kimberly untuk mengundurkan diri ini bisa dibilang sudah bisa diprediksi bakal terjadi oleh banyak pihak.
Dalam "sidang pembelaan" di hadapan DPR AS pada Senin (22/6/2024), Kimberly berhasil membuat semua anggota parlemen baik dari Demokrat ataupun Repbulik kompak marah selama laporan pertanggungjawaban,
Baik anggota dewan dari Demokrat ataupun Republik menilai Kimberly gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus terkait penembakan Donald Trump tersebut.
(Tribunews.com/Bobby)