Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar PBB Bandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler, Israel Langsung Beri Kecaman: Tidak Masuk Akal

Francesca Albanese mendukung sebuah unggahan di media sosial yang membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler.

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Pakar PBB Bandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler, Israel Langsung Beri Kecaman: Tidak Masuk Akal
HO
Benyamin Netanyahu melakukan inspeksi atau kunjungan mendadak ke markas pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berada di jalur Gaza Selatan, Jumat (19/7/2024). Francesca Albanese mendukung sebuah unggahan di media sosial yang membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel mengecam pernyataan seorang pakar hak asasi manusia PBB atas tuduhan "anti-Semitisme".

Pelapor khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, dinilai mendukung sebuah unggahan di media sosial yang membandingkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.

Francesca Albanese sebelumnya telah menghadapi kritik keras dari Israel, terutama setelah ia pada bulan Maret menuduh negara itu melakukan genosida dalam perang di Gaza.

Pada Kamis (25/7/2024), Albanese menanggapi sebuah unggahan di X, yang menampilkan gambar Hitler yang sedang dirayakan oleh kerumunan orang dengan penghormatan dan sorak-sorai Nazi di atas foto Netanyahu yang tampaknya disambut oleh anggota kongres AS minggu ini.

"Sejarah selalu mengawasi," tulis Craig Mokhiber, mantan pejabat hak asasi manusia PBB yang mengundurkan diri akhir Oktober lalu karena menuduh badan dunia itu gagal mencegah "genosida" warga sipil Palestina di Gaza, dalam unggahan tersebut.

"Inilah yang saya pikirkan hari ini," ungkap Albanese.

Dalam tanggapannya itu, Francesca Albanese tidak berbicara atas nama PBB.

Israel Beri Kecaman

BERITA TERKAIT

Kementerian luar negeri Israel segera menanggapi pernyataan Francesca Albanese.

Israel mengecam tanggapan pakar PBB tersebut sebagai hal yang 'tidak dapat ditebus'.

"Tidak masuk akal bahwa (Albanese) masih diizinkan menggunakan PBB sebagai tameng untuk menyebarkan anti-Semitisme," kata pernyataan Israel, Kamis, dikutip dari Arab News.

Baca juga: Tentara Israel Ditembak Mati saat Asyik Naik Buldoser D9 di Jalur Gaza

Misi Israel untuk PBB di Jenewa juga ikut memberi tanggapannya.

"Ketika seorang 'pakar' PBB saat ini mendukung distorsi Holocaust yang disebarkan oleh mantan direktur (kantor hak asasi PBB) di New York, sistemnya sudah busuk sampai ke akar-akarnya," katanya.

Netanyahu Didesak Segera Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Di sisi lain, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Sehingga, puluhan sandera yang ditawan oleh militan di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dapat kembali ke rumah, seperti diberitakan AP News.

Harris, yang didukung oleh cukup banyak delegasi untuk menjadi calon Demokrat dalam pemilihan presiden AS tahun 2024, bertemu pada hari Kamis dengan Netanyahu di Washington.

Ia mengatakan, membawa pulang sandera adalah suatu keharusan dan menggambarkan penderitaan yang meluas di antara penduduk sipil Gaza saat pertempuran terus berlanjut.

Sebelumnya, Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS, di mana ia bersumpah untuk mencapai “kemenangan total” melawan Hamas.

Hamas mengecam pidato tersebut dan menuduh Netanyahu menghalangi upaya untuk mengakhiri perang dan memulangkan para sandera.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 39.100 warga Palestina telah tewas dalam perang tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan pada bulan Februari bahwa sekitar 17.000 anak-anak di wilayah tersebut kini tidak memiliki pendamping, dan jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah sejak saat itu.

Baca juga: Dilabeli Agen Israel, Dahlan Menolak Jadi Pemimpin Gaza Pasca-Perang Meski Didorong AS-Negara Arab

Warga sipil Palestina mengungsi dari distrik timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel pada 22 Juli 2024.
Warga sipil Palestina mengungsi dari distrik timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel pada 22 Juli 2024. (AFP/BASHAR TALEB)

Update Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, gelombang baru serangan udara oleh jet tempur Israel telah menargetkan Jalur Gaza, termasuk Khan Younis di selatan, kamp pengungsi Bureij di tengah, dan Kota Gaza di utara daerah kantong tersebut.

Pasukan militer Israel menembakkan peluru tajam ke ambulans yang sedang mengevakuasi orang yang terluka di selatan Khan Younis, tempat invasi darat mematikan oleh pasukan Israel sedang meluas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Kamala Harris di Washington, di mana wakil presiden tersebut mengatakan kepada Netanyahu bahwa sudah waktunya untuk menyelesaikan kesepakatan ini mengenai gencatan senjata di Gaza.

Sebelas warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia disiksa untuk mendapatkan informasi tentang Hamas dan keberadaan tawanan yang ditahan di Gaza.

Militer Israel telah melakukan serangkaian serangan di Khan Younis, Rafah, dan Kota Gaza selama 24 jam terakhir, menewaskan puluhan orang, kantor berita Wafa melaporkan.

Baca juga: Bakal Persulit Negosiasi, Israel Berupaya Ubah Rencana Gencatan Senjata di Gaza

Mustafa Muhammad Abu Ara, seorang pemimpin Hamas di Tepi Barat yang diduduki, telah meninggal dalam tahanan Israel, kata Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina.

Bentrokan bersenjata telah pecah antara pejuang Palestina dan pasukan Israel selama penyerbuan kota Jenin dan kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pasukan Israel bertanggung jawab atas penembakan terhadap tiga konvoi bantuan PBB antara hari Minggu dan Selasa di Gaza.

Militer Israel telah mengumumkan, seorang tentara lainnya tewas dalam pertempuran di Gaza selatan.

Setidaknya 39.175 orang tewas dan 90.403 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, sementara puluhan orang masih ditawan di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas