Jamu Netanyahu di Rumahnya, Donald Trump Ingatkan Akan Terjadi Perang Besar di Timur Tengah
Donald Trump menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara Netanyahu dalam pertemuan pertama sejak 4 tahun terakhir.
Penulis: Hasanudin Aco
![Jamu Netanyahu di Rumahnya, Donald Trump Ingatkan Akan Terjadi Perang Besar di Timur Tengah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perdana-menteri-israel-benjami-netanyahu-dan-calon-presiden-dari-partai-republik-donald-trump.jpg)
Kantor Netanyahu secara terpisah merilis klip dari dalam resor perdana menteri yang menunjukkan kepada Trump gambar sandera berusia 4 tahun Ariel Bibas , yang diculik oleh Hamas bersama orang tua dan adik bayinya dari Kibbutz Nir Oz pada tanggal 7 Oktober.
Netanyahu terdengar mengatakan kepada Trump bahwa kakek Ariel memintanya untuk memberikan gambar tersebut kepada mantan presiden tersebut.
“Kami akan mengurusnya,” jawab Trump, saat mereka berpose bersama.
Trump mengecam komentar Harris tentang Gaza
Trump dan Netanyahu mengadakan pertemuan formal di ruang makan dengan wartawan diizinkan masuk sebentar sebelum acara dimulai.
Kedua pria itu ditemani oleh beberapa ajudan mereka, serta Sara, yang duduk di sebelah mantan presiden tersebut.
Istri Trump, Melania, tampaknya tidak hadir.
Dalam pertemuan itu, Trump mengklaim bahwa ia "selalu memiliki hubungan yang sangat baik" dengan Netanyahu.
"Hubungannya tidak pernah buruk," katanya.
Ia mengatakan bahwa ia memiliki "senjata rahasia, Sara — selama saya memiliki Sara, itu yang terpenting."
Kandidat dari Partai Republik itu mengecam komentar calon pesaingnya dalam pemilihan umum, Wakil Presiden AS Harris, tentang perang di Gaza, yang tidak menghormati Israel dan mengatakan ia tidak tahu bagaimana orang Yahudi bisa memilihnya.
"Saya pikir ucapannya tidak sopan. Itu tidak terlalu baik terkait Israel. Saya sebenarnya tidak tahu bagaimana orang Yahudi bisa memilihnya. Tapi itu terserah mereka," kata Trump.
"Tapi menurut saya, dia jelas tidak sopan terhadap Israel."
Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, menegaskan pada hari Kamis bahwa dia tidak akan "diam" mengenai penderitaan di Gaza, dalam komentar yang disampaikannya tak lama setelah bertemu Netanyahu di Gedung Putih.
Pernyataannya menuai keluhan keras dari Israel, dengan menyatakan bahwa hal itu dapat mempersulit upaya untuk mencapai kesepakatan dengan kelompok teror Hamas guna membebaskan sandera dan mengakhiri perang di Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.