Bukannya Dibebaskan, Tahanan Palestina yang Dianiaya IDF Justru Dibawa Kembali ke Penjara Sde Teiman
Media Israel melaporkan tahanan Palestina yang dilecehkan oleh tentara Israel dikembalikan ke penjara Sde Teiman.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel melaporkan tahanan Palestina yang dilecehkan oleh tentara Israel dikembalikan ke penjara Sde Teiman.
Tahanan Palestina ini sebelumnya dilarikan ke rumah sakit lapangan di Sde Teiman untuk menjalani pengobatan setelah dianiaya oleh tentara Israel.
Namun bukannya dibebaskan, tahanan Palestina yang tidak disebutkan namanya ini dikembalikan ke penjara, tempat ia disiksa setelah keluar dari rumah sakit.
"Tahanan yang diduga dilecehkan secara seksual oleh tentara Force 100 di Sde Teiman dikembalikan ke pusat penahanan militer setelah ia keluar dari rumah sakit tempat ia dirawat atas luka-lukanya," tulis media Israel Hareetz.
Physicians for Human Rights Israel menyangkan hal ini terjadi.
Menurutnya, pejabat medis yang menangani tahanan ini tidak profesional karena mengembalikan ia ke tempat ia disiksa.
"Pengembalian tahanan tersebut ke klinik di Sde Teiman, fasilitas tempat ia disiksa, merupakan kegagalan etika dan profesional yang serius dari para pejabat medis dan manajemen rumah sakit yang terlibat dalam perawatan medisnya," kata Physicians for Human Rights Israel, dikutip dari The New Arab.
Keputusan ini dianggap dapat membahayakan nyawa tahanan ini.
Pasalnya, tahanan Palestina ini kemungkinan akan bertemu kembali dengan tentara-tentara yang menyiksa dirinya.
"Melalui keputusan ini, tim medis membuat tahanan tersebut menghadapi kemungkinan bahwa ia akan kembali bertemu dengan tentara yang diduga memperkosanya, sehingga membahayakan nyawanya," tegasnya.
Ia meminta tim medis untuk profesional dengan memulihkan mental tahanan ini.
"Jika pihak medis memenuhi kewajibannya sesuai etika medis, mereka akan bersikeras agar ia dipindahkan ke tempat yang aman, di mana ia dapat pulih dari cedera parahnya dan memulihkan diri dari trauma berat yang dialaminya," tambahnya.
Baca juga: Keji, Anggota Knesset Justru Bela Tentara Israel yang Aniaya Tahanan Palestina
Sebagai informasi, Israel menangkap pria ini dari Gaza dengan klaim berdasarkan perintah penahanan permanen atas dugaan keterlibatannya dengan sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz al-Din Al-Qassam.
Awalnya, pria ini dikirim ke penjara Ofer di Israel.
Ia kemudian dipindahkan ke pangkalan Sde Teiman karena diduga melakukan pemberontakan.
Namun ternyata di penjara Sde Teiman justru membuat kondisi pria ini semakin melemah.
Pasalnya, 9 tentara dari unit militer Force 100 Israel melakukan penyiksaan hingga melecehkan tahanan ini.
Berdasarkan pemeriksaan, jaksa mengatakan pria itu menderita patah tulang rusuk atas penyiksaan yang dilakukan 9 tentara Israel ini.
Pada Senin (30/7/2024), 9 prajurit ini ditangkap oleh polisi militer.
Namun salah satu prajurit dibebaskan tanpa syarat.
Anggota Knesset Bela 9 Tentara yang Aniaya Tahanan Palestina
Investigasi terhadap tentara tersebut memicu reaksi keras dari anggota tentara, masyarakat Israel, dan politisi sayap kanan.
Dalam sidang komite Knesset, adu mulut terjadi antara MK Likud Hanoch Milwidsky dan Ahmed Tibi, seorang MK dari partai Ta'al yang mewakili warga negara Palestina di Israel.
Hanoch milwidsky justru membenarkan apa yang dilakukan para tentara tersebut terhadap tahanan Palestina selama di penjara.
Ia berteriak dengan marah kepada rekan-rekannya dan mengatakan bahwa pemerkosaan dan penganiayaan adalah hal yang sah dilakukan.
“Apakah memasukkan tongkat ke dalam tubuh seseorang itu sah?” tanya seorang anggota parlemen, dikutip dari Alber on Post.
“Ya!” Milwidsky berteriak balik.
Mildwidsky dengan tegas mengatakan itu semua berhak dilakukan karena ia menganggap para tahanan adalah bagian dari Hamas.
“Jika dia seorang Nukhba (militan Hamas), semua hal sah untuk dilakukan! Semua hal!," jawabnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Tahanan Palestina, Penjara Sde Teiman dan Konflik Palestina vs Israel