Israel Incar Perang Regional, Motif Israel Bunuh Ismail Haniyeh, Analisis dari Jurnalis AS Palestina
Apa motif Israel membunuh Ismail Haniyeh pada saat Ismail Haniyeh sedang berada di Teheran?
Penulis: Muhammad Barir
Israel Incar Perang Regional, Motif Israel Membunuh Ismail Haniyeh, Analisis dari Jurnalis AS Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Apa motif Israel membunuh Ismail Haniyeh pada saat Ismail Haniyeh sedang berada di Teheran?
Ada banyak analisis yang coba dibuat, termasuk analisis dari Ramzy Baroud, seorang jurnalis AS Palestina.
Jika mempertimbangkan tingkat kriminalitas yang Israel bersedia lakukan, keputusasaan seperti itu pada akhirnya dapat mengarah kepada perang regional yang telah Israel coba picu, bahkan sebelum perang Gaza.
Pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, oleh Israel di Teheran, pada tanggal 31 Juli merupakan bagian dari upaya putus asa Tel Aviv untuk mencari konflik yang lebih luas.
Ini adalah tindakan kriminal yang berbau keputusasaan.
Hampir segera setelah dimulainya perang Gaza pada tanggal 7 Oktober, Israel berharap untuk menggunakan genosida di Jalur Gaza sebagai kesempatan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya yaitu perang regional – perang yang akan melibatkan Washington serta Iran dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Meskipun memberikan dukungan tanpa syarat atas genosida di Gaza, dan berbagai konflik di seluruh wilayah, Amerika Serikat menahan diri untuk tidak terlibat dalam perang langsung melawan Iran dan negara-negara lain.
Meskipun mengalahkan Iran merupakan tujuan strategis Amerika, AS tidak memiliki keinginan dan alat untuk mencapainya sekarang.
Setelah sepuluh bulan perang yang gagal di Gaza dan kebuntuan militer terhadap Hizbullah di Lebanon, Israel, sekali lagi, mempercepat dorongannya untuk konflik yang lebih luas.
Namun kali ini, Israel terlibat dalam permainan berisiko tinggi, yang paling berbahaya dari semua pertaruhannya sebelumnya.
Perjudian saat ini melibatkan penargetan pemimpin tinggi Hizbullah dengan mengebom sebuah gedung perumahan di Beirut pada hari Selasa, – dan, tentu saja, pembunuhan pemimpin politik Palestina yang paling menonjol, apalagi populer.
Haniyeh telah berhasil menjalin dan memperkuat hubungan dengan Rusia, Cina, dan negara-negara lain di luar wilayah politik AS-Barat.
Israel memilih tempat dan waktu pembunuhan Haniyeh dengan hati-hati.