Terbunuhnya Ismail Haniyeh: Apa yang Terjadi Selanjutnya hingga Siapa Bakal Jadi Pengganti?
Ini yang perlu diketahui soal tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Siapa pengganti Haniyeh?
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
Haniyeh secara luas dianggap sebagai pemimpin politik Hamas dan telah menjadi anggota terkemuka dari kelompok itu, selama lebih dari dua dekade.
Pada 2006 silam, saat usianya 44 tahun, Haniyeh membawa Hamas ke pemilihan legislatif, melawan Fatah yang sudah berkuasa selama lebih dari 10 tahun.
Tapi, ia diberhentikan, setelah Barat menolak bekerja sama dengan Hamas.
Di tahun 2017, Haniyeh terpilih menjadi Kepala Biro Politik Hamas.
Pada 2019, setelah mengundurkan diri sebagai Kepala Hamas di Gaza, Haniyeh meninggalkan wilayah itu dan mulai tinggal di luar negeri, sebagai salah satu upaya diplomatik Hamas.
Pada 10 April 2024 lalu, tiga anaknya, Hazem, Amir, dan Mohammad, beserta beberapa cucunya, tewas di Gaza akibat serangan Israel.
Baca juga: Ali Khamenei Murka Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas: Hukuman Berat akan Dijatuhkan ke Israel!
Selama beberapa tahun terakhir, Haniyeh diketahui tinggal di Qatar.
Siapa yang membunuh Haniyeh?
Hingga saat ini belum jelas, tetapi Hamas menyebut Israel dalang di balik tewasnya Haniyeh.
Hamas menyebutnya sebagai "eskalasi serius".
Tak hanya Hamas, Iran juga menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Namun, Israel belum memberikan tanggapan atau merilis pernyataan.
Meski demikian, sejak serangan 7 Oktober 2023, Israel selalu menekankan akan "menghancurkan dan memusnahkan Hamas."
Iran menyebut Amerika Serikat (AS) juga bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh karena dukungannya terhadap Israel.
Sementara itu, asisten profesor ilmu politik di Universitas An-Najah di Nablus, Hasan Ayoub, menyebut Israel tidak akan berani melakukan dua serangan sekaligus kecuali "Netanyahu mendapat dukungan tanpa syarat setelah kunjungannya ke Washington."