Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terbunuhnya Ismail Haniyeh: Apa yang Terjadi Selanjutnya hingga Siapa Bakal Jadi Pengganti?

Ini yang perlu diketahui soal tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Siapa pengganti Haniyeh?

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Terbunuhnya Ismail Haniyeh: Apa yang Terjadi Selanjutnya hingga Siapa Bakal Jadi Pengganti?
Majid Saeedi / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP
TEHERAN, IRAN - 31 JULI: Ratusan warga Iran yang berunjuk rasa ikut serta dalam protes terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas, di Palestine Square di Teheran, Rabu, 31 Juli 2024. Haniyeh tewas di pengasingan dalam serangan udara pada Rabu pagi di ibu kota Iran. Haniyeh tewas dalam serangan udara di Teheran setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran. Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas kematiannya - Ini yang perlu diketahui soal tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Siapa pengganti Haniyeh? 

"Saat ini, saat kita berbicara, eskalasi tampaknya tak terelakkan," kata Aslani.

Ia menambahkan pembunuhan itu terjadi tepat saat Presiden baru Iran, Pezeshkian, berbicara tentang dialog dan keterlibatan dengan Barat.

"Kita mungkin mengucapkan selamat tinggal untuk saat ini pada gencatan senjata. Sebab, tewasnya Haniyeh bisa meningkat menjadi perang regional."




"PM Israel berusaha melakukan segalanya untuk memperpanjang kehidupan politiknya. Dia ingin melanjutkan perang (di Gaza), dan saya pikir ini dimaksudkan tidak hanya untuk memengaruhi proses di Teheran dan kawasan itu, tetapi juga di Washington," jelas Aslani.

Siapa pengganti Haniyeh?

Menurut laporan, dua calon penggantinya adalah Khaled Meshaal, seorang pejabat veteran Hamas, dan Khalil al-Hayya, seorang tokoh penting Hamas yang terkait erat dengan Haniyeh.

"Itu tidak akan mudah," kata pakar organisasi Palestina, Hani al-Masri, kepada The Associated Press.

"Pemimpin politik Hamas yang baru harus memutuskan apakah akan melanjutkan opsi militer, dan pada dasarnya menjadi kelompok gerilya dan bawah tanah, atau memilih pemimpin yang dapat menawarkan kompromi politik – pilihan yang tidak mungkin pada tahap ini," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

Sebagai informasi, Yahya Sinwar, yang mendalangi serangan Hamas pada 7 Oktober di kota-kota Israel, diperkirakan akan tetap menjadi komandan di Gaza.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas