AS Akui Kandidat Oposisi Edmundo González sebagai Pemenang Pilpres Venezuela
AS mengakui kandidat oposisi yang memenangkan pilpres Venezuela, memberikan tekanan kepada Maduro untuk memberikan bukti hasil pemilu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat mengakui kandidat oposisi Venezuela, Edmundo Gonzalez, sebagai pemenang pemilihan presiden.
Pengakuan ini berarti Amerika Serikat mengabaikan hasil pemilu resmi yang diumumkan dewan pemilihan Venezuela, yang menyatakan Presiden Nicolás Maduro sebagai pemenang.
"Mengingat bukti yang sangat banyak, jelas bagi Amerika Serikat dan, yang terpenting, bagi rakyat Venezuela bahwa Edmundo González Urrutia memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan presiden Venezuela pada 28 Juli," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, Kamis (1/8/2024), dilansir CBS News.
Dewan Pemilihan Nasional Venezuela menyatakan Maduro sebagai pemenang pemilihan presiden pada Minggu (28/7/2024).
Dewan yang dikenal loyal kepada Partai Sosialis Bersatu Venezuela pimpinan Maduro itu, belum merilis hasil yang dipecah berdasarkan mesin pemungutan suara, seperti yang dilakukan pada pemilihan sebelumnya.
Namun dilaporkan bahwa Maduro memperoleh 5,1 juta suara, dibandingkan dengan 4,4 juta suara untuk González.
Sementara itu, penantang utama presiden, Edmundo González, dan pemimpin oposisi Maria Corina Machado mengatakan, mereka memperoleh lebih dari dua pertiga lembar penghitungan yang dicetak setiap mesin pemungutan suara elektronik setelah pemungutan suara ditutup.
Mereka mengatakan rilis data penghitungan itu akan membuktikan Maduro sebenarnya kalah.
Machado mengatakan penghitungan suara menunjukkan González memperoleh sekitar 6,2 juta suara dibandingkan dengan 2,7 juta suara untuk Maduro.
Maduro Ditekan untuk Mempublikasikan Bukkti Hasil Pemilu
Saat ini, Presiden Maduro ditekan untuk merilis hasil penghitungan suara pemilu, menurut pejabat dari Brasil dan Meksiko.
Pejabat pemerintah dari Brasil, Kolombia dan Meksiko terus berkomunikasi dengan pemerintahan Maduro untuk meyakinkannya bahwa ia harus menunjukkan lembar penghitungan suara dan mengizinkan verifikasi yang tidak memihak, kata seorang pejabat pemerintah Brasil kepada The Associated Press, Kamis.
Baca juga: Duduk Perkara Presiden Venezuela Tantang Elon Musk Duel 1 Lawan 1
Para pejabat telah mengatakan kepada pemerintah Venezuela bahwa menunjukkan data adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan keraguan apa pun terhadap hasil pemilu, kata pejabat Brasil yang tidak mau disebutkan namanya.
Profil Nicolás Maduro dan Edmundo Gonzalez
Mengutip Britannica, Nicolás Maduro (61) lahir pada tanggal 23 November 1962 di Caracas, Venezuela.
Ia adalah seorang pemimpin Venezuela yang memenangkan pemilihan khusus yang diadakan pada bulan April 2013.
Pemilihan khusus itu dilakukan untuk memilih presiden pengganti setelah Presiden Venezuela Hugo Chávez meninggal dunia pada bulan Maret.
Ia sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden (Oktober 2012–Maret 2013) dan mantan pemimpin buruh.
Maduro adalah pendukung fanatik chavismo (sistem politik dan ideologi yang didirikan oleh Chávez).
Setelah menggantikan Chavez, Maduro terpilih kembali pada pilpres tahun 2018.
Pemerintahan Maduro yang dikenal otoriter menyebabkan upaya berulang kali oleh oposisi untuk menyingkirkannya dari jabatan.
Sementara itu mengutip NPR, Edmundo González Urrutia (74) adalah seorang pensiunan diplomat.
Para pemimpin oposisi memasukkannya ke dalam daftar pemilih setelah Maria Corina Machado didiskualifikasi karena tuduhan korupsi yang tidak terbukti.
Keduanya telah berkampanye bersama dan menarik banyak massa.
Machado yang bersemangat mendesak para pendukungnya untuk memilih penggantinya.
González menjabat sebagai duta besar Venezuela untuk Aljazair dan Argentina tetapi berhenti pada tahun 2002 untuk bekerja untuk oposisi politik Venezuela.
Ia tidak pernah memegang jabatan terpilih.
Baca juga: Pengamat Menilai Pilpres Venezuela Tidak Demokratis karena Kurang Transparan
Sebelum kemunculannya yang tiba-tiba sebagai pengganti Machado, ia tidak dikenal oleh sebagian besar orang Venezuela.
Namun banyak yang mendukungnya.
González belum menjelaskan secara rinci apa yang akan dilakukannya sebagai presiden.
Namun, ia berjanji akan memimpin pemerintahan untuk semua orang di mana Machado akan menjadi pemain kunci.
"Dia (Machado) adalah pemimpin penting dalam proses ini. Ia akan memegang peran apa pun yang diinginkannya dalam pemerintahan," katanya kepada surat kabar The Guardian.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)