Gelombang Pertama Jet F-16 Permintaan Ukraina Tiba di Kyiv. Sudah Dilengkapi Meriam 20 Mm
Kehadiran jet tempur F-16 telah lama ditunggu-tunggu Ukraina yang akan membantu negara tersebut melawan kekuatan angkatan udara Rusia yang superior.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Gelombang pertama jet F-16 kiriman dari negara-negara NATO telah tiba di Ukraina. Jet-jet tempur buatan Amerika Serikat ini sudah dilengkapi dengan meriam 20 mm dan dapat membawa bom, roket, dan rudal.
Kehadiran jet tempur F-16 ini telah lama ditunggu-tunggu Ukraina yang akan membantu negara tersebut melawan kekuatan angkatan udara Rusia yang superior.
F-16 merupakan tempur ikonik yang telah menjadi pesawat tempur garis depan pilihan aliansi NATO dan banyak angkatan udara di seluruh dunia selama 50 tahun.
Kiriman batch pertama jet F-16 ini merupakan realisasi dari janji negara-negara Barat kepada Ukraina, sebut ejabat di Washington dan Ukraina kepada The Associated Press.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya sudah memberikan lampu hijau pada bulan Agustus 2023 untuk mengirim F-16 bekas ke Ukraina, meskipun AS tidak akan menyediakan pesawatnya sendiri.
Belgia, Denmark, Belanda dan Norwegia telah berkomitmen menyediakan lebih dari 60 unit ke Ukraina dalam beberapa bulan mendatang dalam waktu yang mungkin akan memakan waktu pengiriman yang lambat.
Penasihat utama Presiden Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, mengatakan dia tidak akan mengkonfirmasi atau menyangkal Ukraina telah menerima F-16. Pejabat Ukraina lainnya juga bungkam.
Namun, Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis mengatakan pada X, kutipan, "F-16 di Ukraina. Hal lain yang mustahil ternyata sangat mungkin terjadi."
Bloomberg melaporkan kiriman beberapa unit jet tempur F-16 baru saja tiba di Ukraina, meskipun belum diketahui negara mana yang mengirim pesawat tersebut atau berapa banyak yang telah mencapai Ukraina.
Baca juga: Belanda Janjikan Jet Tempur F-16 Segera Sampai di Ukraina
Zelenskyy mengatakan, Ukraina membutuhkan lebih dari 100 pesawat buatan AS untuk secara efektif melawan Rusia, yang memiliki lebih dari 1.000 jet tempurnya sendiri.
Kekuatan angkatan udara Ukraina saat ini relatif kecil dan sebagian besar terdiri dari pesawat-pesawat tua era Soviet yang diwarisi negara tersebut ketika memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.
Pesawat-pesawat tersebut rentan terhadap pasukan Rusia dan jarang terbang ke angkasa.
Ukraina sangat bergantung pada pertahanan udara untuk mencegah Rusia mendominasi sepenuhnya langit di Ukraina. Pertahanan udara tersebut telah ditingkatkan dengan sistem Barat, seperti baterai rudal Patriot buatan AS.
Baca juga: Zelensky Masih Tak Puas Jumlah F-16 yang Akan Dikirim ke Ukraina
Namun Ukraina telah bersikeras sejak invasi besar-besaran Rusia pada tahun 2022 bahwa mereka juga membutuhkan jet tempur yang efektif.
Presiden Biden dan para pemimpin militer AS pernah menentang pengiriman F-16, dengan sejumlah alasan. Salah satunya adalah kekhawatiran akan meningkatnya pertempuran.
Alasan lainnya adalah bahwa F-16 sangat mahal dan sulit untuk dipelihara, dan sumber daya tersebut dapat digunakan dengan lebih baik dengan menyediakan sistem pertahanan udara dan senjata lainnya kepada Ukraina.
Namun, Biden membatalkan penentangannya pada Agustus 2023. Pilot Ukraina telah menerima pelatihan di sejumlah negara NATO, termasuk AS.
Banyak analis militer mengatakan mereka yakin F-16 akan membantu Ukraina, namun diperkirakan tidak akan menghasilkan perubahan besar dalam arah perang. Mereka juga mengatakan Ukraina akan menggunakan pesawat tempur tersebut terutama untuk melawan serangan udara Rusia.
Meskipun kemajuan Rusia di medan perang baru-baru ini bersifat bertahap, pergerakan majunya semakin meningkat seiring dengan perlahan-lahan Ukraina menyerah.
F-16 akan meningkatkan kekuatan militer Ukraina, terutama dengan meningkatkan pertahanan udaranya. Namun para analis mengatakan mereka tidak akan mampu membalikkan keadaan perang dengan sendirinya.
Sumber: AP/NPR/CGTN Europe