Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Garda Revolusi Iran Sebut Kapan akan Serang Israel, Haniyeh Dibunuh Rudal Seberat 7 Kg

IRGC  juga menegaskan kalau pembalasan atas tumpahnya darah pemimpin Palestina tersebut tidak dapat dihindari. IRGC juga ungkap kapan serang Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Garda Revolusi Iran Sebut Kapan akan Serang Israel, Haniyeh Dibunuh Rudal Seberat 7 Kg
AFP
Sebuah papan billboard yang terpampang di sebuah bangunan di Teheran, Iran berbunyi, "Tel Aviv tidak akan pernah aman lagi". Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan, Israel -dibantu AS- menjadi dalang pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. IRGC menegaskan akan membalas Israel dalam serangan dan waktu yang tepat dan sesuai. 

IRGC menegaskan bahwa kejahatan Israel, yang menentang hukum internasional, merupakan upaya untuk menyembunyikan kegagalan mereka setelah sembilan bulan perang di Gaza. 

Iran Janjikan Balasan Serangan Keras dan Cepat

Diplomat Iran yang tak disebutkan namanya, menyebut persiapan Israel menghadapi serangan balas dendam Teheran atas tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, sia-sia.

Sebagai informasi, Wall Street Journal pada Jumat (2/8/2024), melaporkan Israel dan Amerika Serikat (AS) sama-sama sedang mempersiapkan "serangan balasan Iran yang tidak terduga terhadap Israel secepatnya, akhir pekan ini."




Terkait hal itu, diplomat Iran menegaskan Israel telah melewati garis batas yang ditetapkan Teheran.

Diplomat itu juga memastikan serangan balasan Iran akan berlangsung cepat dan mematikan.

"Tidak ada gunanya (bersiap menghadapi serangan Iran). Israel telah melewati semua garis merah. Respons kami akan cepat dan berat," kata diplomat, dilansir Anadolu Ajansi.

Diplomat tersebut, yang diberi pengarahan Iran, mengatakan upaya berbagai negara untuk meyakinkan Teheran agar tidak melakukan eskalasi telah dan akan sia-sia, mengingat serangan Israel baru-baru ini.

BERITA TERKAIT

Tanggapan diplomat itu muncul setelah Pentagon mengumumkan, Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah, di tengah meningkatnya ketegangan.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, sebagaimana diumumkan Pentagon, telah memerintahkan pengerahan kapal perang angkatan laut tambahan, jet tempur, dan sistem pertahanan rudal balistik di Timur Tengah.

Perintah ini diberikan untuk mengantisipasi tanggapan Iran dan Poros Perlawanan terhadap pembunuhan Haniyeh dan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, baru-baru ini.

Menurut Pentagon, Austin telah memberi tahu Israel lewat Menteri Keamanan, Yoav Gallant, mengenai rencana tersebut, dikutip dari Al Mayadeen.

"Menteri (Lloyd) Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan," kata juru bicara, Sabrina Singh, dalam sebuah pernyataan, Jumat.

Baca juga: Penampakan Lokasi Ismail Haniyeh Dibunuh, Disebut Dilindungi Korps Garda Revolusi Iran

Diketahui, Presiden AS, Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membahas melalui panggilan telepon pada Kamis (1/8/2024), pengerahan militer AS untuk mendukung Israel melawan ancaman.

Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran, termasuk "kelompok teroris proksi" Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas