Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Pilih Tanggal 12-13 Agustus Serang Israel Menurut Sumber Intelijen, Ini Pertimbangannya

Serangan Iran dilaporkan akan dikoordinasikan dengan Hizbullah, kelompok militer yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Iran Pilih Tanggal 12-13 Agustus Serang Israel Menurut Sumber Intelijen, Ini Pertimbangannya
khaberni/HO
Divisi 98 tentara Israel berperang di Gaza. 

Serta Perang Yom Kippur pada tahun 1973.

Kabarnya pula ada alasan simbolis di balik penyerangan tanggal ini, yakni menghidupkan kembali trauma sejarah dan memutar ulang gambar-gambar kehancuran.

Terakhir, Iran diduga berharap bahwa serangan pada hari ini akan membawa unsur kejutan.

Sementara pihak keamanan terutama tentara Israel mungkin disibukkan dengan ritual keagamaan mereka sendiri atau menyelesaikan perselisihan sehingga mereka mungkin tidak siap menghadapi serangan militer.

Sky News Arabia juga mengklaim bahwa liputan media atas serangan tersebut akan menyampaikan pesan kepada dunia Islam bahwa "Israel rentan terhadap kehancuran sebagaimana orang-orang Yahudi secara historis."

Walaupun laporan tersebut mengklaim hal ini dapat mendorong masyarakat internasional untuk mencari solusi politik bagi konflik tersebut, tidak jelas bagaimana kesimpulan ini dicapai.

Laporan itu juga mengklaim bahwa serangan pada hari ini dapat memulihkan moral kelompok teror yang menyerang Israel, menyegarkan mereka kembali untuk serangan di masa depan dan menunjukkan bahwa Iran akan terus mendukung para pemimpin teror di kawasan tersebut.

Serangan Iran sebelumnya

Berita Rekomendasi

Pada April 2024 lalu, Iran menyerang Israel.

Namun hanya mengirim ratusan pesawat tak berawak dan rudal yang diluncurkannya ke Israel.

Menurut Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari, 99 persen proyektil yang ditembakkan Iran  ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya, yang hanya menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan IAF di Israel selatan.

Militer Israel Siaga Penuh

Militer Israel sejak Kamis (1/8/2024) berada dalam "kesiagaan tinggi" mengantisipasi serangan balik dari Iran dan Hizbullah akibat pembunuhan kepala militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Times of Israel, Sabtu (3/8/2024) menulis negara itu mengantisipasi serangan Iran seperti saat menembakkan ratusan pesawat tak berawak dan rudal ke Israel pada tanggal 13-14 April 2024 lalu.

“Kami memiliki sistem pertahanan yang sangat baik, dan kami memiliki sekutu internasional yang memperkuat pasukan mereka di wilayah tersebut untuk membantu kami melawan ancaman ini,” kata Juru Bicara Pertahanan Israel IDF Laksamana Muda Daniel Hagari.

Namun, ia menekankan bahwa pertahanan Israel “tidak kedap udara.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas