Pejabat Senior Hamas Tegaskan Haniyeh Tewas Bukan karena Bom: Opini yang Tidak Rasional
Pejabat senior Hamas perwakilan di Iran, memastikan Ismail Haniyeh tewas bukan karena bom, seperti yang dilaporkan The New York Times.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
Tetapi, menurut keterangan pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, Israel mendapat bantuan dari Amerika dalam serangan itu.
Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam
Pasca-tewasnya Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yag terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu, dilansir Al Jazeera.
Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."
Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.
"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.
Baca juga: Tegaskan Ogah Minta Maaf karena Kritik Israel, Rektor di Skotlandia Cuek Dipecat dari Posisi Penting
Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.
Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.
Insiden itu terjadi sehari setelah pelantikan Pezeshkian, yang juga menjadi kemunculan terakhir Haniyeh sebelum tewas.
Jenazah Haniyeh dimakamkan di Qatar, Jumat (2/8/2024).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)