Bertemu Mahmoud AlAloul di Doha, JK Bahas Kelanjutan Rekonsiliasi Al Fatah dan Hamas
Dalam pertemuan tersebut, JK menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mediator antara Al Fatah dan Hamas.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Mahmoud AlAloul, Wakil Ketua Gerakan Al Fatah dan Ketua Delegasi Fatah dalam perundingan damai dengan Hamas.
Pertemuan tersebut dilakukan di Hotel Sheraton, Doha pada Jumat (2/8/2024) malam, seteleh keduanya usai mengikuti prosesi pemakaman pemimpin Politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Baca juga: Cari Pengganti Ismail Haniyeh, Hamas Mulai Proses Pemilihan Pemimpin Baru
Dalam pertemuan tersebut, JK menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mediator antara Al Fatah dan Hamas.
JK mengungkapkan syarat untuk mendapatkan dukungan internasional terhadap apa yang diperjuangkan Fatah maupun Hamas adalah kedua organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina yang kerap berseteru tersebut harus Bersatu terlebih dahulu.
"Tanpa persatuan kalian berdua, sangat pelik Anda mencapai tujuan. Dukungan dunia internasional susah sepenuhnya Anda peroleh karena Anda tidak kompak. Langkah yang Anda harus lakukan adalah rekonsiliasi internal dulu," tegas Jusuf Kalla.
Baca juga: Hamas Kembali Berduka Komandan Brigade Qassam Terbunuh, Mobil Berisi 5 Orang Dimatikan Drone Israel
Menanggapi pernyataan JK. AlAloul menyatakan bahwa Fatah selalu siap melakukan rekonsiliasi. Namun, ia menekankan pentingnya memperhatikan waktu.
"Kalau Hamas menuntut dilakukan pembentukan pemerintahan bersama melalui pemilu, itu kan tidak mungkin terjadi karena kita sekarang dilanda perang. Prioritas sekarang bukan pemilu, tapi penghentian kekerasan dan pengakhiran perang," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut JK menyampaikan hasil pertemuannya yang dilakukan dengan mendiang Ismail Haniyeh pada 13 Juli 2024, menurut JK pihak Haniyeh menegaskan tidak memaksakan kelompoknya harus menjadi presiden.
"Yang penting pemerintahan Palestina berlaku adil dan penuh integritas demi kebaikan rakyat Palestina secara keseluruhan," ujar JK mengutip Haniyeh.
Baca juga: Tegaskan Tak Bakal Akui Israel, Hamas: Membunuh Pemimpin Kami Hanya akan Buat Rakyat Kami Lebih Kuat
Dalam pertemuan tersebut, disimpulkan bahwa akan ada pertemuan lanjutan antara JK dengan Fatah serta Hamas untuk membahas langkah-langkah rekonsiliasi lebih lanjut.