5 Negara yang Dicap Musuh oleh Israel, NSC Larang Rakyat Bepergian ke 40 Tempat
NSC telah mengumumkan 40 tempat yang harus dihindari warganya jika ingin melakukan perjalanan keluar negeri, 5 negara dicap musuh
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
Warga Israel juga diimbau untuk menjauhi demonstrasi anti-Israel di luar negeri.
Sementara banyak pakar keamanan meyakini Iran dan proksinya di Timur Tengah akan fokus menyerang Negara Israel, NSC memperingatkan lembaga-lembaga Yahudi dan Israel di luar negeri.
"Ada kemungkinan (Iran dan proksinya) akan membalas terhadap target Israel/Yahudi di luar negeri, seperti kedutaan besar, sinagoge, pusat komunitas Yahudi, dll," tulis NSC dalam laporan peringatan perjalanannya.
Lebih jauh, laporan tersebut mencatat bahwa "rumah Chabad, restoran halal, dan bisnis Israel" adalah "target pilihan bagi faksi teroris." karena hubungan dekat mereka dengan Israel dan Yahudi.
NSC juga memperingatkan organisasi Jihadis global berpotensi mengeksploitasi ketegangan saat ini.
“Selain itu, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa eskalasi ini akan meningkatkan motivasi di antara organisasi-organisasi Jihad global dan teroris lone wolf untuk menyerang warga Israel di berbagai negara di seluruh dunia.”
Ini bukan pertama kalinya NSC mengeluarkan peringatan perjalanan di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung, yang dimulai pada 7 Oktober, ketika teroris Hamas menginvasi dan membantai 1.200 orang dan menyandera sedikitnya 250 orang ke Gaza.
Pada bulan November, pihak keamanan Israel memperingatkan warga Israel agar tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke negara mana pun karena meningkatnya antisemitisme global dan permusuhan terhadap negara Yahudi tersebut.
Rezim Iran memiliki sejarah menyerang target Israel dan Yahudi di luar negeri.
Pada tahun 1994, 85 orang tewas di Argentina setelah serangan teror terhadap komunitas Yahudi di Buenos Aires . Serangan bom tersebut secara luas dikaitkan dengan Iran dan proksi terorisnya, Hizbullah.
Hamas Berduka
Tak lama berselang setelah meninggalnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, kini mencuat kabar komandan perang militan Palestina itu terbunuh.
Seorang komandan perang Hamas dari Brigade Qassam tewas bersama empat orang lainnya yang saat ini identitasnya belum diketahui.
Sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera, Haitham Balidi yakni seorang pemimpin sayap militer Hamas di Nablus yang dikabarkan tewas oleh serangan udara pesawat nirawak di Tulkarem, Tepi Barat.
Sementara setelah serangan tersebut, anggota keluarga korban serangan Israel berdatangan ke rumah sakit di Tulkarem untuk mengidentifikasi jasad yang dievakuasi.