Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antrean Penumpang Berebut ke Luar Lebanon Terjadi di Bandara Beirut, Warga: Sungguh Sedih, Ya Tuhan

Di ruang keberangkatan bandara Beirut, Lebanon keluarga-keluarga asal Lebanon yang datang ke tanah air mereka pada musim panas antre untuk check-in

Penulis: willy Widianto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Antrean Penumpang Berebut ke Luar Lebanon Terjadi di Bandara Beirut, Warga: Sungguh Sedih, Ya Tuhan
Anadolu
Bandara Beirut di ibukota Lebanon. Belasan mengeluarkan travel warning atau larangan bagi warga negaranya bepergian ke Lebanon di tengah adanya peningkatan ketegangan antara Israel dengan Hizbullah. 

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani on X mendesak warga Italia yang sementara berada di Lebanon untuk tidak melakukan perjalanan sama sekali ke wilayah selatan negara itu dan kembali ke Italia sesegera mungkin dengan penerbangan komersial, "mengingat situasi yang memburuk".

“Kami juga mengimbau wisatawan Italia untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon,” tambahnya.

Air France mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya dan afiliasinya Transavia memperpanjang penangguhan penerbangan antara Paris dan Beirut hingga setidaknya 6 Agustus.

Berikut daftar negara yang mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk segera meninggalkan Lebanon:

1. Indonesia

Kedutaan Besar RI di Beirut mengimbau WNI di Lebanon Selatan untuk keluar dari Lebanon selama penerbangan komersil masih ada. KBRI juga meminta WNI yang ada di Lebanon selatan segera berlindung di KBRI Beirut. "Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatieh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun), telah ditetapkan Status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," tulis KBRI di Beirut dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).

"Dan (WNI) mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," sambung KBRI.

Berita Rekomendasi

KBRI Beirut juga meminta WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon. WNI di Lebanon sendiri berjumlah 203 orang serta 1.232 personel TNI yang bertugas di United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL)."Kami juga mengimbau Warga Negara Indonesia yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," tuturnya.

KBRI mengingatkan para WNI di Lebanon untuk menghindari kawasan yang rawan, menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman, terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat. Jika sedang bepergian, para WNI diharapkan menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan handphone dengan baik. Kemudian, segera cari tempat berlindung dan hubungi 112 bila dalam keadaan darurat.

"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi Hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun WhatsApp pada nomor +961 70817310," lanjutnya.

2. Australia

Pemerintah Australia menyerukan warga Australia di Lebanon agar meninggalkan negara itu sekarang juga. Australia minta warganya pergi karena risiko konflik regional meningkat."Pesan saya kepada warga negara Australia dan residen di Lebanon adalah: sekarang saatnya untuk pergi. Jika Anda berada di Australia dan berpikir untuk bepergian ke Lebanon - jangan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong dilansir ABC News, Kamis (1/8/2024).

"Beberapa penerbangan komersial masih beroperasi. Jika Anda dapat pergi, Anda harus pergi," imbuhnya.

Pemerintah Australia memperkirakan bandara Beirut di ibu kota Lebanon akan ditutup jika perang besar pecah. Pemerintah Australia menyiapkan skenario evakuasi dengan kapal feri dari Lebanon ke Siprus, seperti yang dilakukannya ketika mengevakuasi lebih dari 5.000 warga Australia selama Perang Lebanon 2006.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas