Antrean Penumpang Berebut ke Luar Lebanon Terjadi di Bandara Beirut, Warga: Sungguh Sedih, Ya Tuhan
Di ruang keberangkatan bandara Beirut, Lebanon keluarga-keluarga asal Lebanon yang datang ke tanah air mereka pada musim panas antre untuk check-in
Penulis: willy Widianto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Antrean Penumpang yang Hendak Keluar Lebanon Terjadi di Bandara Beirut, Warga: Sungguh Sedih, Ya Tuhan
Willy Widianto/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Memanasnya situasi di kawasan Timur Tengah seusai terbunuhnya pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh membuat negara-negara di seluruh dunia meminta warganya untuk segera keluar dari Beirut, Lebanon.
Di ruang keberangkatan bandara Beirut, Lebanon keluarga-keluarga asal Lebanon yang datang ke tanah air mereka pada musim panas antre untuk check-in pada penerbangan keberangkatan.
Baca juga: IDF Bagikan Dokumen Skenario Perang Besar-besaran, Hizbullah Menyusup dari Utara dan Tepi Barat
Mereka sedih karena harus berangkat lebih awal dari yang diperkirakan.
Negara-negara termasuk Perancis, Inggris, Italia, Turki dan negara-negara lain telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon selama penerbangan komersial masih tersedia.
“Sungguh menyedihkan, ya Tuhan, situasinya sungguh menyedihkan. Kita keluar dari krisis, kita masuk ke krisis yang lain,” kata Sherin Malah, seorang warga Lebanon yang tinggal di Italia yang datang ke Lebanon untuk mengunjungi ibu dan putrinya harus pulang lebih awal dikutip dari Reuters, Senin(5/8/2024).
Amerika Serikat (AS) telah mendesak warganya yang ingin meninggalkan Lebanon untuk memesan tiket apapun yang tersedia, sementara PBB telah meminta keluarga stafnya untuk meninggalkan Lebanon dan Kedutaan Besar Swedia untuk sementara merelokasi stafnya ke Siprus.
Namun negara lain di Lebanon tampak lebih santai.
Di sepanjang garis pantai berpasir di kota pelabuhan Tirus di Lebanon, sekitar 20 km (12 mil) dari perbatasan dengan Israel, anak-anak asyik bermain air ketika gumpalan asap hitam dari penembakan Israel di selatan membubung dari perbukitan di belakang mereka.
“Mengenai situasi saat ini, seperti yang Anda lihat, semua orang berada di tepi pantai, tanah ini adalah tanah kami, dan kami tidak akan meninggalkannya,” kata Ghalib Badawy, warga Tire.
Beberapa negara pun was was terjadinya perang antara Hizbullah dan Israel di Lebanon. Beberapa negara mulai memperingatkan warga negaranya untuk keluar dari Lebanon.
Terbaru negara yang mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk keluar dari Lebanon adalah Prancis dan Italia.
Dalam dua peringatan perjalanan terpisah, Kementerian Luar Negeri Perancis merekomendasikan warga negara yang tinggal di Iran untuk sementara waktu meninggalkan negara tersebut mengingat risiko penutupan wilayah udaranya. Kementerian telah mendesak warga yang bepergian di Iran untuk meninggalkan negaranya pada hari Jumat.
Kementerian juga meminta warganya di Lebanon, terutama mereka yang melakukan perjalanan ke sana, untuk memanfaatkan fakta bahwa masih ada penerbangan komersial yang tersedia untuk berangkat.