Aktivis Pro-Palestina di Jepang Balas Turis Israel yang Ngamuk-ngamuk: Negaramu Palsu!
Dua turis Israel di Jepang mengamuk pada aktivis mengibarkan bendera Palestina. Mereka menyebut negara Palestina tidak pernah ada.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Kalian berada di negara orang lain dan mengganggu orang-orang yang mendukung Palestina. Kalian sungguh tidak tahu malu dan ironis," timpal @knowlesvatoo.
"Arogannya," kata @JamesGhani.
"Israel sangat terkejut, ke manapun mereka pergi, mereka melihat fakta bahwa negara mereka adalah penjahat," komentar @GozukaraFurkan.
"Sangat kurang ajar sekali, mereka pikir semua negara milik Israel," ujar @Xavier222.
Hubungan Jepang dan Palestina
Pada Juli 2024 lalu, Jepang mengumumkan mempertimbangkan pengakuan negara Palestina.
Dalam pertemuan di Tokyo, Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, mengatakan negaranya mendukung solusi dua negara di TImur Tengah.
Baca juga: Pejabat Senior Hamas Tegaskan Haniyeh Tewas Bukan karena Bom: Opini yang Tidak Rasional
Ia menyatakan Jepang memahami tujuan Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan mendukung upaya Palestina untuk mencapai tujuannya.
"Sehubungan dengan pengakuan negara Palestina, kami ingin terus menangani masalah ini secara komprehensif dengan mempertimbangkan cara menyegerakan proses perdamaian," kata Kamikawa di bulan Juli 2024, dilansir WAFA.
Sebelumnya, Jepang juga telah menyalurkan sejumlah bantuan ke Jalur Gaza sejak serangan Israel terus membabi-buta 7 Oktober 2023.
Hingga April 2024, Jepang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai 107 juta dolar Amerika, di berbagai hal, seperti makanan, air, kesehatan, dan perawatan medis lewat organisasi internasional, di antarany UNRWA, WHO, ICRC, serta LSM Jepang.
Jumlah Korban Tewas di Gaza
Dilansir Al Jazeera, jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel telah mencapai angka 39.583 jiwa.
Dari angka tersebut, lebih dari 15 ribu anak-anak Palestina terbunuh.
Sementara, 91.398 lainnya terluka dan 10.000 orang hilang.
Menurut data terbaru dari OCHA PBB, WHO, dan pemerintah Palestina, serangan Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan lebih dari separuh rumah hancur atau rusak.
Lalu, 85 persen gedung sekolah hancur dan 65 jaringan jalan rusak.
Sebanyak 63 persen lahan pertanian di Jalur Gaza rusak sehingga semakin mempersulit warga sipil mendapatkan makanan.
Tak hanya itu, 16 dari 35 rumah sakit di Jalur Gaza hanya bisa berfungsi sebagian alias tidak maksimal.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)