Antisipasi Pembalasan, Israel Isyaratkan Siap Lakukan Serangan Pendahuluan ke Iran dan Hizbullah
Israel saat ini tengah mengantisipasi pembalasan militer dari Iran, Hizbullah, dan Hamas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Israel telah membiarkan pintu terbuka untuk kemungkinan serangan pendahuluan terhadap Iran dan Hizbullah Lebanon.
Hal ini sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency, yang mengutip pernyataan juru bicara pemerintah Israel, David Mencer.
Dalam jumpa pers, David Mencer tidak membenarkan atau membantah apakah Amerika Serikat mencegah Israel melakukan serangan pendahuluan terhadap Iran dan Hizbullah, di tengah ancaman pembalasan atas pembunuhan di Teheran dan Beirut.
"Di masa lalu, kami telah melakukan sejumlah serangan pendahuluan yang luar biasa dan tidak menunggu serangan terhadap kami ketika serangan tampak akan segera terjadi," kata Mencer, Senin (5/8/2024), dikutip dari MEMO.
"Israel akan mengambil tindakan yang tepat sesuai keputusan pemerintah terpilihnya untuk melindungi rakyatnya, dan tidak ada keraguan bahwa negara ini akan terlindungi," ungkapnya.
"Jika ada tindakan pencegahan yang perlu diambil, tindakan tersebut akan diizinkan oleh pemerintah dan diarahkan kepada militer Israel, yang akan melaksanakan keputusan pemerintah," lanjut David Mencer.
Israel telah meningkatkan status siaganya dalam beberapa hari terakhir.
Israel mengantisipasi pembalasan militer dari Iran, Hizbullah, dan Hamas menyusul pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran Rabu lalu, dan pemimpin militer terkemuka Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut sehari sebelumnya.
Sementara itu, seruan Israel untuk melakukan "serangan pendahuluan" untuk mencegah potensi pembalasan semakin meningkat.
Namun, pakar militer, seperti mantan penasihat Keamanan Nasional Israel untuk PM, Yaakov Amidror, percaya meskipun serangan pendahuluan terhadap Hizbullah dapat dilakukan, tindakan serupa terhadap Iran dapat menjadi rumit karena jarak antara kedua negara.
Iran-Hizbullah Balas Dendam
Pembunuhan komandan utama Hizbullah, Fuad Shukr, terjadi pada Selasa (30/7/2024) di pinggiran kota Beirut.
Baca juga: Khawatir Perang Israel-Hizbullah Pecah, WHO Kirim 32 Ton Pasokan Medis Darurat ke RS Lebanon
Lalu, pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, terjadi pada hari berikutnya di Teheran.
Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah bersumpah untuk membalas kematian yang mereka salahkan kepada Israel.
Israel telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr, tetapi tetap bungkam atas kematian Haniyeh.