Peringatan Bom Atom, Hiroshima Undang Israel Disesalkan, Bom Israel ke Gaza Lampaui Bom Perang Dunia
Undangan Hiroshima ke Israel untuk hadiri peringatan bom Atom adalah hal yang sangat disayangkan, kata pakar.
Penulis: Muhammad Barir
Beberapa demonstrasi telah diadakan terhadap partisipasi Israel dalam program tersebut pada hari Selasa.
Perang Israel di Gaza mengubah wacana di Jepang.
Saul Takahashi, profesor hak asasi manusia dan studi perdamaian di Universitas Osaka Jogakuin, mengatakan kepada Anadolu bahwa telah terjadi banyak protes dan banyak diskusi di Jepang mengenai keputusan Hiroshima untuk mengundang Israel.
Peristiwa ini merupakan tempat semua negara di dunia berkumpul dan berdoa untuk perdamaian.
"Jadi bagaimana mungkin sebuah negara yang telah dinyatakan oleh Mahkamah Internasional sebagai pelaku genosida... bagaimana mungkin kita mengundang mereka (Israel). Ini keterlaluan," kata Takahashi kepada Anadolu.
Ia mengatakan genosida di Gaza telah "mengubah wacana di Jepang secara pasti."
"Orang-orang menjadi jauh lebih peduli, mereka lebih memperhatikan masalah Palestina ... khususnya kaum muda dan itu hal yang besar, sangat besar," kata akademisi tersebut.
Mengenang ceramahnya tentang Palestina sebelum 7 Oktober, yang sebagian besar dihadiri oleh orang-orang tua, Takahashi berkata: "Saya khawatir tentang masa depan gerakan ini (mengenai Palestina di Jepang)."
"Namun, situasinya benar-benar berbeda. Ada anak muda di jalanan, setiap minggu, tidak hanya di Tokyo, tetapi juga di kota-kota kecil, dan jumlahnya sangat besar."
Minggu lalu, baik Iran maupun Hamas menuduh Israel membunuh Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, di ibu kota Iran, Teheran, tuduhan yang tidak dikonfirmasi maupun dibantah oleh Israel. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan keterlibatan Israel.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan terhadap Gaza sejak serangan Oktober lalu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Hampir 39.600 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 91.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir 10 bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.