2 Kemungkinan Skenario Iran Serang Israel, Teheran Diprediksi akan Bombardir Pertahanan Tel Aviv
Dua pengamat membeberkan dua kemungkinan skenario yang dipakai Iran untuk menyerang Israel dalam waktu dekat.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
AS berharap mitra regional akan kembali membantu Israel, terlepas dari ancaman Teheran.
Namun, bantuan itu mungkin tidak akan dipublikasikan seperti pada 13 April, ketika militer Yordania dan Saudi menembak jatuh drone, sebagian karena frustrasi regional terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh dan kemungkinan serangan ini dapat dirancang untuk menghindari pertahanan udara mereka.
Tidak jelas juga apakah ada jalan keluar diplomatik saat ini.
Anggota senior Komite Angkatan Bersenjata DPR, Adam Smith, mengatakan di CNN, para pejabat telah mendorong "ketenangan dan kedamaian dan bukan reaksi berlebihan".
Tak hanya itu, Smoth juga mengatakan pejabat AS memastikan ada cukup banyak kehadiran militer di Israel untuk mendukung Tel Aviv, melindungi pasukan Amerika, serta meyakinkan Iran dan proksinya untuk tidak melakukan eskalasi.
Namun, Smith mengakui ini adalah "situasi yang sangat menegangkan" dengan "risiko salah perhitungan yang besar."
Baca juga: Dapat Informasi Iran Serang Israel Minggu Ini, Jerman Sigap Siapkan Evakuasi Massal di Timur Tengah
Iran Pastikan Persiapan Israel Bakal Sia-sia
Sebelumnya, Diplomat Iran yang tak disebutkan namanya, menyebut persiapan Israel menghadapi serangan balas dendam Teheran atas tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, sia-sia.
Sebagai informasi, Wall Street Journal pada Jumat (2/8/2024), melaporkan Israel dan AS sama-sama sedang mempersiapkan "serangan balasan Iran yang tidak terduga terhadap Israel secepatnya, akhir pekan ini."
Terkait hal itu, diplomat Iran menegaskan Israel telah melewati garis batas yang ditetapkan Teheran.
Diplomat itu juga memastikan serangan balasan Iran akan berlangsung cepat dan mematikan.
"Tidak ada gunanya (bersiap menghadapi serangan Iran). Israel telah melewati semua garis merah. Respons kami akan cepat dan berat," kata diplomat, dilansir Anadolu Ajansi.
Diplomat tersebut, yang diberi pengarahan Iran, mengatakan upaya berbagai negara untuk meyakinkan Teheran agar tidak melakukan eskalasi telah dan akan sia-sia, mengingat serangan Israel baru-baru ini.
Tanggapan diplomat itu muncul setelah Pentagon mengumumkan, AS akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah, di tengah meningkatnya ketegangan.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, sebagaimana diumumkan Pentagon, telah memerintahkan pengerahan kapal perang angkatan laut tambahan, jet tempur, dan sistem pertahanan rudal balistik di Timur Tengah.