Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berkhianat, Militer Bangladesh Sudah Tak Lagi Dukung Sheikh Hasina: Menolak Hentikan Demonstrasi

Militer Bangladesh memutuskan tidak akan menembaki warga sipil demi menegakkan pemberlakuan jam malam oleh militer.

Penulis: willy Widianto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Berkhianat, Militer Bangladesh Sudah Tak Lagi Dukung Sheikh Hasina: Menolak Hentikan Demonstrasi
Yahoo News
Tentara Bangladesh bersiaga dengan senjata lengkap di Dhaka, ibukota Bangladesh. 

TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Malam sebelum Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina tiba-tiba pergi meninggalkan negara dan kabur ke India menggunakan helikopter militer, Panglima Militer Bangladesh Jenderal Waker Uz Zaman menggelar pertemuan dengan para jenderalnya.

Pertemuan itu membahas situasi genting di Bangladesh di mana banyak terjadi aksi protes rakyat terhadap pemerintah di mana-mana.

Rapat kemudian memutuskan bahwa tentara tidak akan menembaki warga sipil yang terlibat aksi rusuh hanya demi menegakkan pemberlakuan jam malam oleh militer.

Jenderal Waker-Uz-Zaman kemudian menghubungi kantor Hasina, menyampaikan kepada perdana menteri bahwa tentaranya tidak akan dapat menerapkan lockdown yang telah dia serukan, menurut seorang pejabat India yang mengetahui masalah tersebut.

Pesannya jelas, kata pejabat itu, Hasina tidak lagi mendapat dukungan tentara. Rincian pertemuan online antara petinggi militer dan pesan kepada Hasina bahwa dia telah kehilangan dukungan belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Sheikh Hasina kabur ke India menggunakan helikopter militer setelah mengundurkan diri dari kursi perdana menteri Bangladesh pada Senin, 5 Agustus 2024.
Sheikh Hasina kabur ke India menggunakan helikopter militer setelah mengundurkan diri dari kursi perdana menteri Bangladesh pada Senin, 5 Agustus 2024. (Bangladesh Post)

Hal ini membantu menjelaskan bagaimana pemerintahan Hasina selama 15 tahun, yang selama itu ia hanya membiarkan sedikit perbedaan pendapat, berakhir begitu kacau dan tiba-tiba pada hari Senin, ketika ia melarikan diri dari Bangladesh ke India.

Jam malam nasional kemudian diberlakukan setelah sedikitnya 91 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan di seluruh negeri pada hari Minggu(4/8/2024), hari paling mematikan sejak protes yang dipimpin mahasiswa terhadap Hasina dimulai pada bulan Juli 2024.

Baca juga: 29 Anggota Partai Politik yang Berkuasa di Bangladesh Tewas dalam Semalam, Rumahnya Ikut Dijarah

BERITA TERKAIT

Juru bicara Angkatan Darat Letkol Sami Ud Dowla Chowdhury membenarkan diskusi Minggu malam tersebut, yang digambarkan sebagai pertemuan rutin untuk mendapatkan informasi terkini setelah terjadi gangguan.

Ia tidak memberikan rincian saat disodori pertanyaan tambahan seputar pengambilan keputusan pada pertemuan itu.

Jenderal Waker Uz Zaman
Panglima Militer Bangladesh Jenderal Waker Uz Zaman yang mengambil alih pemerintahan Bangladesh pasca kaburnya Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina ke India dengan menumpang helikopter militer.

Hasina tidak dapat dihubungi dan putra serta penasihatnya, Sajeeb Wazed, tidak menanggapi permintaan komentar berulang kali.

Reuters berbicara dengan sepuluh orang yang mengetahui kejadian-kejadian pada minggu lalu, termasuk empat perwira militer dan dua sumber informasi lainnya di Bangladesh, untuk merangkum 48 jam terakhir pemerintahan Hasina.

Banyak di antara mereka yang enggan disebutkan namanya karena sensitifnya masalah ini.

Sheikh Hasina
Sheikh Hasina (Bangladesh Post)

Sheikh Hasina yang telah memerintah Bangladesh selama 20 dari 30 tahun terakhir, terpilih untuk masa jabatan keempat memimpin negara berpenduduk 170 juta jiwa itu pada bulan Januari 2024.

Dia menangkap ribuan pemimpin dan pekerja oposisi. Pemilu itu diboikot oleh saingan utamanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas