Di tengah Kerusuhan dan Rasisme London, Wakil Dubes Inggris Yakinkan Warga RI Tetap Disambut Hangat
Matthew Downing mengutuk keras kekacauan dan kekerasan yang terjadi di beberapa kotaaksi premanisme dan hooliganisme tersebut tidak masuk akal
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Terjadi lempar melempar botol antara kelompok anti-imigran dengan kelompok penentang rasisme di Liverpool, Briston, Hull dan Belfast.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mencatat jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang tersebar di beberapa kota di Inggris antara lain, Sunderland 18 orang, Manchester 532 orang, Kota Leeds 467 orang, Kota Nottingham 290 orang WNI.
Kemudian Kota Bristol tercatat ada 228 WNI, Liverpool 134 orang, di London sebanyak 3.279 orang. Secara total jumlah WNI di Inggris sebesar 4.948 orang.
Adapun berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia di Inggris, tidak ada WNI yang jadi korban kerusuhan.
"Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban," kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha, Senin (5/8/2024).
Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI yang berada Inggris Raya dan Irlandia untuk meningkatkan kewaspadaan, serta menahan diri bepergian keluar rumah jika bukan untuk keperluan mendesak.
Para WNI diminta menghindari kerumunan massa dan wilayah yang punya potensi jadi lokasi berkumpul para demonstran. Jika dalam keadaan darurat, diminta segera menghubungi hotline kekonsuleran KBRI pada nomor +447795105477 atau +447425648007 atau nomor darurat setempat, 112 atau 999.
"Masyarakat WNI diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan urgensi jika beraktivitas di luar rumah," ujar Judha.