Hadiah Rp 6,4 Miliar Bagi Warga Gaza yang Tahu Keberadaan Yahya Sinwar Pemimpin Hamas yang Baru
Yahya Sinwar pemimpin Hamas paling sukar dicari Israel sehingga keberadaannya dihargai Rp 6,4 miliar.
Penulis: Hasanudin Aco
Berbeda dengan pemimpin Hamas lainnya, Yahya Sinwar memilih tinggal di Gaza memimpin anak buahnya melawan Israel.
Sinwar telah menghabiskan separuh masa dewasanya di penjara Israel.
Dia juga pemimpin Hamas paling berkuasa yang masih hidup setelah pembunuhan Haniyeh.
Baca juga: Hamas Tunjuk Yahya Sinwar Gantikan Ismail Haniyeh, Dijuluki Si Penjagal dari Gaza oleh Israel
Beberapa waktu lalu, militer Israel dikabarkan akan memberikan hadiah kepada siapapun terutama warga Gaza jika bisa melaporkan informasi tentang keberadaan Yahya Sinwar dan para pembantunya.
Hal itu terlihat dari pamflet yang beredar di Gaza beberapa waktu lalu dimana militer Israel akan memberikan uang hingga US$400 ribu (Rp 6,4 miliar) bagi yang mengetahui keberadaan Yahya Sinwar.
Seleberan tersebut dimuat di sejumlah media Israel seperti Times of Israel meski keasliannya belum dapat dikonfirmasi.
Meskipun selebaran itu mencantumkan nomor telepon dan pelapor dijamin keamanannya.
Berikut hadiah yang ditawarkan kepada warga Gaza yang tahu keberadaan Yahya Sinwar dan kelompoknya:
- US$400 ribu (Rp 6,4 miliar) untuk informasi tentang keberadaan Yahya Sinwar
- US$300 ribu (Rp4,7 miliar) untuk informasi tentang saudaranya, Muhammad Sinwar, yang bertugas memimpin brigade selatan Hamas
- US$200 ribu (Rp 3,2 miliar) untuk informasi tentang Rafa’a Salameh, komandan batalion Khan Younis Hamas
- US$100.000 (1,6 miliar) untuk informasi tentang Muhammad Deif, komandan sayap militer Hamas
Adik Ipar dan Ponakan Pernah Dibunuh Israel
Yahya Sinwar diyakini telah bersembunyi di jaringan terowongan besar Hamas sejak 7 Oktober.
Saudaranya, Muhammad Sinwar, adalah komandan senior di sayap militer Hamas, yang mengklaim terlibat dalam penculikan dan penahanan Shalit.
Salameh, kepala batalion Khan Younis Hamas juga telah menjadi incaran Israel selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2021, IDF menghancurkan rumahnya di Gaza.
Deif, pemimpin sayap militer Hamas yang sulit ditangkap, telah berada dalam daftar paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam perencanaan dan pelaksanaan sejumlah besar serangan di Israel.
Israel telah berupaya membunuh Deif sedikitnya tujuh kali selama bertahun-tahun.