Militer Israel Meragukan Jumlah Korban Tewas Akibat Pemboman Sekolah di Gaza
Militer Israel meragukan jumlah korban tewas akibat pemboman sekolah di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Militer Israel Meragukan Jumlah Korban Tewas Akibat Pemboman Sekolah di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Militer Israel meragukan jumlah korban tewas akibat pemboman sekolah di Gaza.
Tentara Israel pada hari Sabtu meragukan jumlah korban tewas yang dilaporkan akibat pemboman Sekolah Al-Taba'een di Gaza tengah, yang menurut pejabat Palestina mengakibatkan sedikitnya 100 kematian dan sejumlah luka-luka, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mempertanyakan keakuratan korban yang dilaporkan, mengklaim bahwa hanya 20 orang yang tewas.
Militer mengklaim bahwa intelijen mereka menunjukkan sekolah tersebut, yang menampung warga sipil yang mengungsi, digunakan untuk “mempromosikan aktivitas Hamas.”
Namun, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan pasukan Israel menyerang sekolah tersebut dengan tiga bom kuat saat salat Subuh, yang secara langsung mengenai para jamaah dan warga sipil yang mencari perlindungan.
Menurut para saksi, jasad korban yang terbunuh menjadi “sisa-sisa hangus di area mushola dan sebagian berserakan di halaman sekolah”.
Meskipun ada seruan pada hari Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.700 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Tegaskan Israel Melakukan 'Genosida'
Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menegaskan Israel telah melakukan “genosida” di Gaza pada hari Sabtu, Anadolu Agency melaporkan.
Francesca Albanese menggambarkan Gaza sebagai "kamp konsentrasi terbesar dan paling memalukan di abad ke-21," dan menulis di X:
"Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di satu lingkungan pada satu waktu, satu rumah sakit pada satu waktu, satu sekolah pada satu waktu, satu kamp pengungsi pada satu waktu, satu 'zona aman' pada satu waktu."
Komentar Albanese muncul setelah serangan Sabtu dini hari ketika militer Israel mengebom sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj di timur Kota Gaza, yang menurut pejabat Palestina menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina.