Soal Gencatan Senjata di Gaza: Yahya Sinwar Sepakati Proposal Joe Biden, Sikap Netanyahu Tak Jelas
Gencatan senjata telah disepakati oleh Yahya Sinwar agar dilakukan sesuai proposal dari Joe Biden. Namun, sikap Netanyahu masih tidka jelas.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Salah satu menteri Netanyahu yaitu Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menyebut kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan menjadi tanda 'menyerahnya Israel terhadap Hamas'.
"Saya menyerukan kepada Perdana Menteri untuk tidak jatuh ke dalam perangkap ini dan tidak menyetujui pergeseran, bahkan sekecil apapun, dari garis merah yang dia tetapkan baru-baru ini, dan mereka juga sangat bermasalah," kata Smotrich.
Komentar Smotrich ini pun dikecam keras oleh juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby dengan mengatakan argumennya salah besar.
Masa Depan Politik Netanyahu Tergantung Koalisi
Namun, masa depan politik Netanyahu saat ini bergantung pada koalisinya di pemerintahan karena mayoritas menentang jika dirinya menyetujui gencatan senjata di Gaza.
Parlemen Israel atau Knesset saat ini tidak bersidang untuk reses musim panas, yang akan mempersulit -meskipun bukan tidak mungkin- bagi Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional, Itaman Ben Gvir untuk meruntuhkan pemerintahan saat ini.
Sementara, menurut sumber-sumber Israel dikutip dari Reuters, ada indikasi Netanyahu bakal mengadakan pemilu jika kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai.
Delegasi Terus Bekerja untuk Perundingan Gencatan Senjata
Para mediator bakal bertemu dengan tim perunding dari Israel dan Hamas di Kairo atau Doha pada Kamis pekan ini.
Namun negosiasi sudah berjalan dengan delegasi teknis yang bekerja 'sepanjang wakut' untuk membahas detail-detail penting menjelang perundingan.
Diketahui, negosiasi ini dilakukan di tengah konflik Timur Tengah yang semakin meluas di mana pembunuhan terhadap komandan militer tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr dan pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh terjadi di pekan yang sama.
Baca juga: Desakan untuk Israel-Hamas Bahas Gencatan Senjata
Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah pada 7 Agustus 2024.
Organisasi Kerjasama Islam yang berbasis di Jeddah itu mengadakan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri pada 7 Agustus atas permintaan "Palestina dan Iran", untuk membahas perkembangan di wilayah tersebut, kata seorang pejabat OKI, di tengah ketegangan regional selama perang yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina di Gaza.
Dikutip dari Anadolu Agency, Iran telah mempertimbangkan untuk membatalkan rencana balas dendam kepada Israel demi tercapainya gencatan senjata di Gaza.
Jika tidak ada kesepakatan tersebut, maka Iran kemungkinan akan melakukan pembalasan ke Israel di mana semakin menekan Zionis untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel