Wapres Iran akan Mundur dari Jabatan, Tak Setuju dengan Kabinet Baru Masoud Pezeshkian
Wakil presiden Iran, Javad Zarif mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai wakil presiden.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Iran, Javad Zarif mengumumkan akan mengundurkan diri dari jabatannya.
Melalui Instagram pribadinya, Zarif mengungkapkan alasan ia mengundurkan diri karena merasa tidak puas dengan susunan kabinet baru yang diusulkan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
Dari 19 menteri yang diperkenalkan, hanya tiga yang merupakan pilihan pertama yang ditekomendasikan oleh panitia yang bertanggung jawab atas pemilihan kandidat, dikutip dari IRNA.
Sementara sepuluh menteri yang diusulkan, sama sekali tidak terdaftar dalam dewan.
Hal tersebut membuat Zarif kecewa.
Ia merasa tidak dapat melaksanakan pendapat ahli dari komite yang dibentuk untuk menemukan kandidat terbaik.
Selain itu, Zarif juga kecewa lantaran tidak dapat memenuhi janjinya untuk memasukkan perempuan, pemuda, dan kelompok etnis dalam kabinet.
"Saya tidak puas dengan hasil kerja saya dan saya malu karena tidak dapat memperoleh pendapat ahli dari komite dan pelibatan perempuan, pemuda, dan kelompok etnis seperti yang telah saya janjikan," kata Zarif dalam postingannya.
Keputusan ini diambil Zarif setelah nama-nama calon menteri diserahkan ke parlemen untuk disetujui.
Selain alasan tersebut, Zarif juga mengungkapkan dirinya ingin kembali ke profesi awalnya yaitu sebagai dosen di sebuah Universitas.
Sebelum menjadi wapres, Zarif diketahui merupakan sebuah dosen di Departemen Studi Dunia Universitas Teheran, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Ia telah mengajar di universitas tersebut sejak tahun 2021.
Baca juga: Ismail Haniyeh Tewas di Teheran usai Hadiri Inagurasi Presiden Iran Baru Masoud Pezeshkian
Zarif menegaskan dirinya tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan baru.
Namun pada 1 Agustus 2024, tiba-tiba dirinya diangkat menjadi wakil presiden untuk urusan strategis Iran.