Zelensky Klaim Invasi di Kursk Berhasil, Ukraina Kini Caplok 100 Ribu Hektar Wilayah Milik Rusia
Zelensky juga mengonfirmasi bahwa untuk pertama kalinya militer Ukraina kini menguasai Kursk yang merupakan bagian dari wilayah Rusia
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Strategi baru diluncurkan oleh pihak militer Ukraina dalam peperangannya melawan Rusia.
Alih-alih terus memertahankan wilayahnya dari agresi Rusia, kini militer Ukraina justru mulai mencaplok wilayah milik Rusia dalam operasinya.
Strategi baru ini terlihat dalam operasi militer Ukraina yang kini berhasil mengkuasai wilayah Kursk di Rusia yang berpopulasi sekitar 400 ribu orang berdasar sensus pada tahun 2001 lalu.
Hal ini dikonfirmasi oleh Komandan militer tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi dalam sebuah video yang diposting pada hari Senin (12/8/2024).
Di unggahan yang dibagikan di saluran Telegram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tersebut, Syrskyi menyampaikan perkembangan tersebut dalam briefing tentang situasi di garis depan.
Di hadapan Presiden Zelensky, Syrskyi mengatakan bahwa pasukannya kini mengendalikan 1.000 kilometer persegi (100 ribu hektar) wilayah Kursk.
Pernyataan Syrskyi tersebut juga menjadi pernyataan resmi pertama dari seorang pejabat militer Ukraina terkait serangan kilat yang memalukan pihak Rusia tersebut.
“Pasukan kita selalu melaksanakan tugas mereka. Pertempuran sebenarnya terus berlangsung di sepanjang garis depan dan situasinya kini berada di bawah kendali kami,” kata Syrskyi.
Dalam video tersebut, Zelensky juga mengonfirmasi bahwa untuk pertama kalinya militer Ukraina kini menguasai wilayah di dalam Kursk.
Pasukan Rusia sendiri masih berusaha untuk merespons serangan mengejutkan yang dilancarkan Ukraina tersebut dalam hampir seminggu terakhir.
Langkah Kyiv menguasai Kursk ini juga memecah konsentrasi agresi militer Rusia yang selama ini difokuskan di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Baca juga: Invasi Ukraina di Rusia Libatkan Legiun Tentara Bayaran Asing dan Mantan Narapidana
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan dari Ukraina tersebut menyebabkan setidaknya 100.000 warga sipil Rusia harus mengungsi dari Kursk.
Dalam pertemuan pada hari Senin dengan pejabat keamanan dan pertahanan tingkat tinggi Rusia, Putin pun meminta bawahannya untuk terus mencaritahu tujuan akhir Ukraina yang menginvasi Kursk.
Dikutip Tribunnews dari Associated Pres, Putin pun berspekulasi bahwa serangan yang dimulai pada 6 Agustus lalu ini merupakan upaya terbaru Ukraina untuk mencapai posisi tawar yang lebih baik dalam negosiasi untuk mengakhiri perang.
Meskipun begitu, Putin menilai strategi Ukraina tersebut akan menjadi sia-sia saja karena Rusia akan melanjutkan serangan mereka di Ukraina timur terlepas dari situasi yang terjadi di Kursk.
Putin juga mengklaim bahwa serangan di Kursk tersebut justru meningkatkan jumlah sukarelawan yang ingin bergabung dengan militer Rusia untuk membela negaranya.
(Tribunnews.com/Bobby)