Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antony Blinken Tunda Lawatan ke Timur Tengah di Tengah Ketidakpastian, Antisipasi Pembalasan Iran

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menunda perjalanannya ke Timur Tengah, menunda rencana keberangkatannya pada hari Selasa, Axios melaporkan

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Antony Blinken Tunda Lawatan ke Timur Tengah di Tengah Ketidakpastian, Antisipasi Pembalasan Iran
Fabrice COFFRINI / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan pidato dalam sesi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17 Januari 2024. 

Antony Blinken Tunda Lawatan ke Timur Tengah di Tengah Ketidakpastian, Antisipasi Pembalasan Iran

TRIBUNNEWS.COM- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menunda perjalanannya ke Timur Tengah, menunda rencana keberangkatannya pada hari Selasa, Axios melaporkan menjelang pembicaraan gencatan senjata Gaza yang direncanakan minggu ini.

Perjalanan diplomat tinggi AS ditunda karena "ketidakpastian tentang situasi," kata Axios, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya.

Pada hari Selasa, Hamas menembakkan dua roket yang ditujukan ke Tel Aviv untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan sementara Israel melancarkan serangan udara mematikan terpisah di Gaza.

Pada hari Senin, pejabat AS mengatakan mereka memperkirakan pembicaraan hari Kamis akan berlanjut sesuai rencana.

 

Antisipasi Balas Dendam Iran

Penundaan perjalanan ini terjadi menjelang perundingan gencatan senjata yang direncanakan akhir minggu ini

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dilaporkan telah menunda perjalanan ke Timur Tengah karena meningkatnya kekhawatiran keamanan di kawasan tersebut dan kemungkinan serangan balasan dari Iran terhadap Israel.

Berita Rekomendasi

Perjalanan Blinken, yang awalnya dijadwalkan pada hari Selasa, ditunda karena "ketidakpastian tentang situasi," Axios melaporkan, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya.

Penundaan perjalanan itu terjadi menjelang perundingan gencatan senjata yang direncanakan akhir minggu ini setelah lebih dari 10 bulan pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Hamas menembakkan dua roket yang ditujukan ke Tel Aviv pada hari Selasa sementara Israel melancarkan serangan udara mematikan terpisah di Gaza.

Meskipun kekerasan masih berlangsung, sejumlah pejabat AS mengatakan pada hari Senin bahwa mereka memperkirakan perundingan akan dilanjutkan pada hari Kamis sesuai rencana.

Para pemimpin Inggris, Prancis dan Jerman pada hari Senin mendesak Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan balasan terhadap Israel dalam menanggapi pembunuhan seorang komandan tinggi Hamas di Teheran bulan lalu.

Israel langsung disalahkan atas pembunuhan itu setelah berjanji membunuh Ismail Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya atas serangan pada 7 Oktober terhadap negara Yahudi tersebut, yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan ratusan lainnya disandera.

Jumlah korban tewas Palestina mendekati 40.000 orang, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Para pemimpin Eropa juga mendukung dorongan mediator dari AS, Qatar, dan Mesir untuk menengahi kesepakatan guna mengakhiri perang Israel-Hamas.

Para mediator telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba membuat kedua belah pihak menyetujui rencana tiga tahap di mana Hamas akan membebaskan sandera yang tersisa yang ditangkap dalam serangan tanggal 7 Oktober dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara di Israel, dan Israel akan menarik diri dari Gaza.

SUMBER: Al Arabiya, Fox News

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas