Paksa Warga Palestina Masuk Terowongan Gaza, Tentara Israel: Ketimbang Kami yang Diledakkan
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan memaksa warga sipil Palestina untuk masuk ke dalam terowongan Hamas.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
“Bukan sekali saja ada peristiwa komandan muda dan bodoh yang membawa seseorang tanpa diminta,” kata salah satu tentara.
Dikutip dari The Cradle, kesaksian para tentara itu mengonfirmasi video yang diterbitkan oleh Al Jazeera dua bulan lalu.
Dalam video itu tampak ada tentara Israel memakaikan seragam dan rombi kepada sejumlah warga Palestina yang ditahan.
Tangan mereka diborgol di belakang tubuh. Mereka juga dipasangi kamera dan kemudian dikirim ke rumah-rumah yang sudah hancur dan pintu terowongan.
“Ketika saya membaca laporan Al Jazeera, saya berkata, ‘Oh, ya, ini benar,” kata tentara yang juga menggunakan warga Gaza sebagai tameng manusia.
Haaretz menyebut tentara Israel sudah pernah melakukan praktik itu. Pada tahun 2002 ada praktik itu dilakukan dan dikenal sebagai “Prosedur Tetangga”.
Seorang tentara Israel berujar bahwa brigadenya pernah menculik bocah berusia 16 tahun untuk digunakan sebagai tameng manusia.
“Sekitar lima bulan lalu ada dua warga Palestina yang dibawa kepada kami,” kata dia mengingat-ingat.
Baca juga: Israel Mengaku Hampir Tangkap Yahya Sinwar di Terowongan Gaza: Kopinya Masih Panas, Ada Banyak Uang
“Salah satunya berumur 20 tahun dan yang lainnya berusia 16 tahun. Kami diberi tahu: ‘Gunakan merek, mereka warga Gaza, gunakan mereka sebagai pertahanan.”
Militer Israel menanggapi laporan itu dan mengaku melarang praktik penggunaan tameng manusia.
“Instruksi dan perintah IDF melawang penggunaan warga sipil Gaza yang tertangkap di medan perang untuk misi militer yang memunculkan risiko disengaja bagi nyawa mereka,” kata IDF.
IDF menyebut laporan praktik itu diteruskan kepada pihak berwenang untuk ditinjau.
Adapun saat ini perang di Gaza telah berlangsung selama sepuluh bulan.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sudah ada lebih dari 39.000 warga Gaza yang tewas karena serangan Israel.
(Tribunnews/Febri)