Perang Rusia-Ukraina Hari ke-903: Putin Dilema saat Zelensky Duduki 74 Permukiman di Kursk
Perang Rusia-Ukraina hari ke-903: Putin dilema untuk lanjutkan perang saat pasukan Zelensky berhasil menduduki 74 permukiman di Kursk.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-903 pada Rabu (14/8/2024).
Joe Biden: Putin Dilema saat Ukraina Tembus Wilayah Rusia
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengalami dilema saat Ukraina berhasil menduduki 74 permukiman di Kursk, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.
"Invasi Ukraina ke wilayah Kursk Rusia telah membuat Vladimir Putin menghadapi dilema," kata presiden AS, Joe Biden, pada hari Selasa (13/8/2024).
“Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin , dan kami telah melakukan kontak langsung, kontak terus-menerus, dengan Ukraina. Itu saja yang akan saya katakan tentang hal itu selama ini,” lanjutnya, dikutip dari The Guardian.
Menjawab pertanyaan dari wartawan di New Orleans, Joe Biden mengatakan ia telah diberi informasi setiap empat hingga lima jam selama enam hingga delapan hari terakhir tentang tindakan Ukraina.
Invasi Ukraina di Kursk Desak Putin untuk Menyerah
Seorang pejabat AS juga mendukung klaim Joe Biden soal invasi Ukraina di Kursk untuk memaksa Putin menyerah.
"Tujuan serangan Ukraina ke Kursk tampaknya adalah untuk memaksa Rusia menarik pasukannya keluar dari Ukraina guna mempertahankan wilayah Rusia dari serangan lintas perbatasan Ukraina," kata seorang pejabat AS pada Selasa, yang dikutip oleh kantor berita Reuters.
Seminggu setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak, otoritas Rusia berusaha keras untuk mengendalikan situasi di Kursk yang berbatasan dengan Ukraina.
Pemerintahan Joe Biden bersikeras tidak mengetahui rencana serangan itu sebelumnya dan tidak terlibat dalam operasi tersebut.
Baca juga: Kursk: Apa Strategi Ukraina Dibalik Serangan ke Wilayah Rusia?
Zelensky: Ukraina Duduki 74 Permukiman Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Kyiv telah menangkap tawanan perang Rusia untuk digunakan sebagai "dana pertukaran" bagi para pejuang Ukraina yang ditangkap.
"Meskipun pertempuran sulit dan intens, pasukan kami terus maju di wilayah Kursk, dan 'dana pertukaran' negara kami terus bertambah. Tujuh puluh empat permukiman berada di bawah kendali Ukraina," kata Zelensky, Selasa.
Dalam rekaman video, Zelensky meminta Komandan Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, untuk mengembangkan langkah-langkah kunci berikutnya dalam operasi tersebut.
"Semuanya sedang dilaksanakan sesuai rencana," jawab Syrskyi, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Rusia Harus Dipaksa Berdamai di Konferensi Berikutnya
Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia perlu dipaksa untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak tentang perdamaian karena Rusia tidak akan melakukannya dengan sukarela.