Amerika Serikat Perkenalkan Rudal Udara Baru, Berpotensi Ubah Dinamika di Laut Cina Selatan
Angkatan Laut AS memperkenalkan rudal AIM-174B untuk memperluas jangkauan udaranya di Indo-Pasifik, melampaui kemampuan Tiongkok.
Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Laut Amerika Serikat telah memperkenalkan rudal udara-ke-udara terbaru yang menawarkan jarak tempuh sangat jauh, berpotensi mengubah dinamika kekuatan militer di kawasan Indo-Pasifik.
Rudal SM-6, yang baru saja diakui secara resmi pada Juli 2024, dikenal sebagai senjata udara dengan jangkauan terjauh yang dimiliki AS saat ini.
Rudal SM-6, yang dikenal dengan nama AIM-174B, merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan rudal jarak jauh AS sebelumnya, AIM-120 AMRAAM.
Dengan jangkauan mencapai 400 kilometer (250 mil), AIM-174B dapat menargetkan ancaman dari jarak jauh, menjadikannya senjata yang efektif untuk menjaga kapal induk dan menargetkan pesawat komando serta kontrol Tiongkok yang berharga.
Menurut Chieh Chung, peneliti di Association of Strategic Foresight, rudal ini memungkinkan Amerika Serikat untuk melindungi aset-aset pentingnya di laut dan melancarkan serangan jarak jauh terhadap target-target militer China.
"AIM-174B secara efektif menjauhkan pesawat tempur AS dari jangkauan tembak pesawat pemburu dan pertahanan anti kapal PLA, serta dapat memberikan tekanan lebih besar terhadap pesawat Tiongkok yang menyerang Taiwan," ujar Chung, dikutip dari reuters.com, Kamis (15/8/2024).
Rudal SM-6 juga menawarkan keuntungan dari segi produksi dan kompatibilitas.
Tidak memerlukan jalur produksi baru dan dapat digunakan dengan pesawat yang dimiliki sekutu seperti Australia, yang menjadikannya opsi yang fleksibel dan efisien.
"Dengan adanya AIM-174B, Amerika Serikat dapat memperluas cakupan proyeksi kekuatan ke Laut Cina Selatan dan mempengaruhi strategi militer China secara lebih signifikan," kata seorang analis teknis senior pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya.
Keunggulan jangkauan AIM-174B juga menandai perubahan besar dalam strategi pertahanan.
Sementara AIM-120 AMRAAM memiliki jangkauan maksimum sekitar 150 kilometer (93 mil), yang membatasi jangkauan operasi pesawat tempur dan meningkatkan risiko terhadap kapal induk dari serangan antikapal, AIM-174B memungkinkan Amerika Serikat untuk menjaga jarak aman dan mengurangi risiko tersebut.
Baca juga: Rusia Hancurkan 117 Drone dan Rudal Ukraina yang Targetkan 4 Wilayah Rusia
"Militer AS juga condong mengembangkan AMRAAM sebagai alternatif yang lebih murah untuk rudal baru, secara drastis meningkatkan kinerjanya selama beberapa dekade," kata Justin Bronk, seorang ahli kekuatan udara dan teknologi di Royal United Services Institute London, dikutip dari economictimes.indiatimes.com, Kamis (15/8/2024).
Negara-negara Eropa, yang sebelumnya mengandalkan rudal Meteor dengan jangkauan 200 kilometer (124 mil), kini menghadapi pesaing kuat dengan kehadiran AIM-174B.
Meskipun harga per unit SM-6 diperkirakan mencapai sekitar $4 juta, dibandingkan dengan AMRAAM yang sekitar $1 juta, keunggulan teknis dan strategisnya membuatnya menjadi investasi penting bagi Angkatan Laut AS.
Angkatan Laut AS saat ini belum mengonfirmasi apakah AIM-174B akan dipasok ke sekutu atau diintegrasikan ke dalam pesawat lainnya.
Namun, penambahan rudal ini ke persenjataan Angkatan Laut AS jelas mengubah kalkulasi konflik regional, mempengaruhi strategi militer dan memperluas potensi kekuatan proyeksi Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik yang semakin penting.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)