Anak-anak Gaza Korban Perang Ditolak Masuk Australia
Pihak berwenang Australia menolak masuknya anak-anak korban perang Israel yang terbunuh di Jalur Gaza.
Editor: Hasanudin Aco
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Barat Dukung Mediasi
Sementara itu, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia pada Sabtu kemarin menyatakan dukungannya terhadap upaya mediasi yang sedang berlangsung yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mengakhiri perang di Gaza.
"Kami, Menteri Luar Negeri Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, sangat mendukung upaya mediasi yang sedang berlangsung oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, dan merasa terdorong oleh pendekatan konstruktif yang telah diadopsi sejauh ini," bunyi pernyataan bersama tersebut.
Mereka menyambut baik kelanjutan pekerjaan teknis dalam beberapa hari mendatang, termasuk ketentuan kemanusiaan dan pengaturan khusus mengenai sandera dan tahanan.
Para menteri luar negeri menekankan bahwa para pejabat senior diharapkan berkumpul kembali sebelum akhir minggu depan, dengan tujuan menyelesaikan kesepakatan.
“Kami mendesak semua pihak untuk terus terlibat secara positif dan fleksibel dalam proses ini. Kami menggarisbawahi pentingnya menghindari tindakan eskalasi apa pun di kawasan yang akan merusak prospek perdamaian. Terlalu banyak yang dipertaruhkan,” kata mereka.
Sumber: Anadolu