Heboh Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter, Petugas Medis di India Kini Hidup dalam Ketakutan
Seorang dokter yang menggelar aksi unjuk rasa atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan rekan dokternya, mengatakan ia hidup dalam ketakutan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Pengadilan Tinggi Kolkata turun tangan ketika merasa polisi setempat tidak kompeten dalam menangani kasus tersebut.
Penyelidikan tersebut diserahkan kepada Biro Investigasi Pusat, sebuah badan federal.
Seorang relawan sipil berusia 31 tahun telah ditahan.
Namun menurut keluarga korban, pelaku kejahatan berjumlah lebih dari 1 orang, mengutip Associated Press.
Kata Demonstran
Dr Kumari Acharya, seorang ahli saraf di Rumah Sakit Ram Manohar Lohia, mengatakan kepada Sky News:
"Ada kekejaman terhadap dokter setiap hari, tetapi dokter biasanya tidak siap untuk melakukan protes karena kami tahu itu akan membahayakan pasien kami."
"Tetapi kali ini semua orang telah angkat bicara karena ini adalah insiden yang sangat serius."
"Rumah sakit adalah rumah kami, kami menghabiskan banyak waktu di sini dan hal ini masih terjadi pada kami."
"Bagaimana kami bisa melayani orang jika kami sendiri tidak aman?".
Di Rumah Sakit Lady Harding, terjadi pertikaian singkat antara dokter dan polisi.
Petugas mengunci gerbang untuk mencegah dokter berunjuk rasa.
Baca juga: Perempuan India Gelar Aksi Unjuk Rasa Perihal Kasus Pembunuhan Seorang Dokter
Tetapi setelah mendapat jaminan bahwa unjuk rasa tidak akan berujung kekerasan, para pengunjuk rasa akhirnya diizinkan memasuki jalan yang ditutup.
Berbicara kepada Sky News, Dr. Pankaj Garg, seorang dokter anak dari Rumah Sakit Sir Ganga Ram, mengatakan:
"Putri saya bekerja sebagai dokter magang di sekolah kedokteran Lady Harding."