Pekerja Medis Mogok Kerja Akibat Dokter Muda Dibunuh, Aktivitas Rumah Sakit di India Lumpuh Total
Beberapa rumah sakit terpaksa menutup layanan operasionalnya dan ini jadi penutupan layanan rumah sakit terbesar dalam Sejarah India.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Lebih dari satu juta pekerja medis di India melakukan aksi mogok kerja, menggelar demo besar-besaran di jalanan kota hingga membuat sejumlah klinik dan Rumah Sakit mandek beroperasi selama 24 jam terakhir.
Menurut laporan sejumlah RS di India, pekerja medis saat ini menolak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga staf dari fakultas kesehatan mulai terpaksa dikerahkan untuk melayani kasus-kasus gawat darurat.
Imbas aksi mogok kerja, di kota Odisha India para pasien mengantre berjam-jam lantaran rumah sakit kekurangan pekerja medis untuk melayani rujukan pasien, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Hal serupa juga terjadi di rumah sakit dan klinik di Lucknow di Uttar Pradesh, Ahmedabad Gujarat, Guwahati Assam dan Chennai di Tamil Nadu. Para dokter menolak untuk melayani pasien kecuali dalam keadaan darurat.
Baca juga: Heboh Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter, Petugas Medis di India Kini Hidup dalam Ketakutan
Bahkan akibat aksi demo tersebut beberapa rumah sakit terpaksa menutup layanan operasionalnya, jadi penutupan layanan rumah sakit terbesar dalam Sejarah India.
"Saya telah membawa nenek saya yang sakit. Mereka tidak melihatnya hari ini. Saya harus menunggu satu hari lagi dan mencoba lagi," kata Sahu sambil menjauh dari antrean,” ujar keluhan Raghunath Sahu (45) yang mengantre di rumah sakit di Cuttack.
Penyebab Mogok Kerja India
Adapun aksi mogok kerja yang menyebabkan lumpuhnya operasional RS dan Klinik di India terjadi sebagai bagian dari protes atas pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa seorang dokter magang berusia 31 tahun di Kolkata.
Awalnya, dokter tersebut sudah bekerja selama 36 jam dan berniat menghampiri rekannya untuk beristirahat serta bermalam di aula RG Kar Medical College and Hospital.
Namun secara mengejutkan dokter magang pascasarjana ditemukan meninggal di dalam aula seminar rumah sakit milik pemerintah.
Orangtua korban awalnya diberi tahu bahwa putrinya meninggal karena bunuh diri. Keluarga bahkan dihalangi petugas setempat ketika ingin melihat kondisi jenazah
Namun setelah menjalani proses otopsi, korban diketahui tewas karena mengalami pelecehan. Tak hanya itu, ia juga menjadi korban penyiksaan hingga mengalami pendarahan dari mata, mulut, dan bagian pribadinya.
Ada juga luka di kaki kirinya, leher, tangan kanan, jari manis, dan bibirnya.
Biro Investigasi Pusat atau CBI India telah menetapkan Sanjay Roy seorang relawan sipil, sebagai pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang dokter perempuan di Kolkata, India.