Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebanon Mengaku Tak Tahu Kapan Iran Membalas Israel: Perang Besar-besaran Tak Untungkan Siapa Pun

Lebanon menilai serangan Israel ke Iran yang menewaskan Ismail Haniyeh merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan kedaulatan Iran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Lebanon Mengaku Tak Tahu Kapan Iran Membalas Israel: Perang Besar-besaran Tak Untungkan Siapa Pun
Saman / Middle East Images / Middle East Images via AFP
Rudal-rudal Iran dipamerkan di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran barat selama unjuk rasa untuk memperingati ulang tahun ke-45 Revolusi Islam Iran 1979, pada 11 Februari 2024. 

United Airlines, salah satu maskapai utama yang menghubungkan Israel dan Amerika Serikat, telah menangguhkan layanan ke Israel tanpa batas waktu.

American Airlines membatalkan penerbangan dan mengatakan tidak akan melanjutkan layanan lebih awal dari April 2025.

Saat ini bandara di Israel tampak lengang tidak seperti biasanya.




Maskapai penerbangan nasional Israel, El Al, mengenakan biaya super-mahal untuk perjalanan ke luar negeri, misalnya, sebesar $1.000 untuk tiket sekali jalan dari Madrid Spanyol ke Tel Aviv.

Baca juga: Serangan Iran Tak Terduga, Bandara Ben Gurion di Tel Aviv Sepi, Maskapai Ogah Terbang ke Israel

Dampaknya ke Perekonomian

Sepinya penerbangan dari luar negeri ke Israel ikut membuat jumlah turis asing ke negara itu juga terus menurun.

"Dua minggu ini telah menguras habis pasar, karena beberapa kegiatan ekonomi telah dibatalkan, dan sebagian lainnya telah dikurangi karena ketakutan publik," kata komentator urusan ekonomi untuk Channel 13 News Israel pada tanggal 15 Agustus.

Industri pariwisata Israel, khususnya, telah mencatat kerugian besar akibat pembatalan penerbangan besar-besaran oleh maskapai penerbangan internasional.

BERITA TERKAIT

Sektor pendidikan Israel juga akan sangat terpengaruh jika penantian ini berlanjut hingga September karena lembaga pendidikan harus "bermanuver dalam skenario pertempuran," menurut penyiar Israel.

Tel Aviv, Ibu Kota Israel, kini bak kota mati

Kota  Tel Aviv yang biasanya ramai berubah menjadi sangat sepi saat ini.

Penyebabnya, penduduk dan pemilik bisnis bergulat dengan ketakutan dan ketidakpastian karena ancaman pembalasan serangan dari militer Iran.

Tel Aviv-Yafo, yang dikenal di seluruh dunia sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan hiburan Israel yang ramai, biasanya merupakan kota yang penuh kehidupan.

Dikutip dari Jerusalem Post, Jumat (16/8/2024), jalanan biasanya dipenuhi pembeli, pantai-pantainya dipenuhi orang-orang yang berjemur, dan malam hari dipenuhi dengan pesta dan acara.

Turis berbondong-bondong ke pasar, kafe, dan tempat-tempat budaya yang menjadikan kota ini tujuan utama para pelancong.

Namun akhir-akhir ini, gambaran yang berbeda muncul.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas