Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebanon Mengaku Tak Tahu Kapan Iran Membalas Israel: Perang Besar-besaran Tak Untungkan Siapa Pun

Lebanon menilai serangan Israel ke Iran yang menewaskan Ismail Haniyeh merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan kedaulatan Iran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Lebanon Mengaku Tak Tahu Kapan Iran Membalas Israel: Perang Besar-besaran Tak Untungkan Siapa Pun
Saman / Middle East Images / Middle East Images via AFP
Rudal-rudal Iran dipamerkan di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran barat selama unjuk rasa untuk memperingati ulang tahun ke-45 Revolusi Islam Iran 1979, pada 11 Februari 2024. 

Lebanon Mengaku Tak Tahu Kapan Iran akan Membalas Israel: Perang Besar-besaran Tak Untungkan Siapa Pun

TRIBUNNEWS.COM - Lebanon tidak tahu kapan Iran akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, di Teheran, tetapi Beirut tidak menginginkan perang skala penuh di wilayah tersebut, Duta Besar untuk Moskow Chawki Bou Nassar.

“Tentu saja, kami tidak bisa mengatakan apakah Iran akan merespons atau tidak karena keputusan dibuat di Teheran. Namun yang kami dengar di media adalah Iran berjanji akan membalas agresi Israel ini,” kata Chaki Bou Nassar kepada TASS dalam sebuah wawancara dilansir MNA, Rabu (21/8/2024).

Baca juga: Sibuk Bersiap Hadapi Serangan Pembalasan Iran-Hizbullah, Ekonomi Israel Kacau-balau

“Apa yang kami lihat dan harapkan adalah konflik ini tidak berkembang menjadi perang regional yang besar-besaran, karena hal itu tidak menguntungkan siapa pun,” tegasnya.

“Menanggapi pertanyaan tentang [perkiraan] serangan Iran [sebagai tanggapan] terhadap agresi Israel, harus disebutkan bahwa Israel melenyapkan Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik Hamas di Teheran. Dan ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan kedaulatan Iran. nilai-nilai yang dihormati di Iran karena Ismail Haniyeh menjadi tamu di Teheran, dia datang ke upacara pelantikan presiden baru,” tambah Chawki Bou Nassar.

Pada saat yang sama, duta besar menekankan bahwa bahaya penyebaran konflik, “eskalasi menjadi perang skala besar,” selalu ada.

Menurut diplomat tersebut, “Kunci stabilitas adalah penghentian permusuhan di Jalur Gaza.”

Berita Rekomendasi

“[Dan itu] ada di tangan pemerintah Israel, karena jika mereka menghormati resolusi PBB yang menyerukan penghentian segera permusuhan di Gaza, itu akan menjadi langkah pertama menuju perdamaian dan stabilitas di kawasan,” tutupnya.

Gerakan Hamas Palestina mengumumkan pada 31 Juli bahwa kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran, saat dia menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan kalau Haniyeh terbunuh oleh proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat sekitar tujuh kilogram, dan menambahkan bahwa pembunuhannya diorganisir oleh Israel dengan dukungan AS.

Pemimpin Islam Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan bahwa Israel akan dihukum berat atas pembunuhan politisi Palestina tersebut.

Tangkap layar video situasi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, wilayah pendudukan Israel tampak sepi penumpang. Sebagian besar maskapai internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Israel karena misteriusnya waktu pembalasan Iran.
Tangkap layar video situasi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, wilayah pendudukan Israel tampak sepi penumpang. Sebagian besar maskapai internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Israel karena misteriusnya waktu pembalasan Iran. (khaberni)

Perekonomian Israel Jadi Lesu

Iran terus melancarkan teror akan membalas Israel secepatnya.

Namun serangan itu tak kunjung terjadi hingga hari ini.

Banyak maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan atau menangguhkan rute sama sekali ke Israel karena situasi keamanan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas