Lebanon Mengaku Tak Tahu Kapan Iran Membalas Israel: Perang Besar-besaran Tak Untungkan Siapa Pun
Lebanon menilai serangan Israel ke Iran yang menewaskan Ismail Haniyeh merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan kedaulatan Iran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Kita dapat hidup bersama dengan mudah tanpa masalah politik apa pun. Satu-satunya masalah adalah masalah radikal di kedua belah pihak. Tanpa masalah itu, kita akan hidup lebih baik.”
Bahkan saat kota itu bergulat dengan dampak perang, penduduk Tel Aviv terus maju.
Turis seperti Michael dan Kyara dari Prancis menggambarkan gambaran rumit Tel Aviv selama masa perang—di mana kehidupan terasa familier sekaligus kacau.
Meskipun mereka melihat toko-toko tutup dan jalan-jalan lebih sepi, kunjungan mereka mengungkap kota yang masih bertekad mempertahankan denyut nadinya.
Baik bagi penduduk lokal maupun pengunjung, konflik yang sedang berlangsung telah membuat kehidupan sehari-hari hampir terhenti.
Namun, seperti yang ditelusuri dalam video ini, ketahanan penduduk Tel Aviv tetap tak tergoyahkan dalam menghadapi ketidakpastian, dengan harapan bahwa kota kehidupan ini akan segera kembali ke kehidupannya yang semarak.
IDF Tetap Siaga
Daniel Hagari, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, IDF, mengatakan pihaknya tidak mengubah instruksi bagi warga sipil dalam upaya meredakan kekhawatiran publik.
"Kami menanggapi pernyataan dan deklarasi musuh dengan serius. Oleh karena itu, kami siap pada tingkat kesiagaan tertinggi dalam menyerang dan bertahan," kata Hagari.
Iran Sebut Perang Psikologis
Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei menganggap bahwa pembatasan-pembatasan dan sanksi Barat tersebut sebagai perang psikologis.
Sementara Iran melayani tindakan Barat dan Israel tersebut dengan menolak upaya damai yang terus dilakukan oleh pihak ketiga.
"Perang psikologis musuh di ranah militer ditujukan untuk menimbulkan rasa takut. Para suhada tetap melawan perang psikologis. Kebenaran ini harus diperingati," kata Khamenei, dikutip Mehr News.
Iran menyatakan akan menyerang Israel. Saat ini negara para mullah tersebut sedang menempatkan rudal dan drone Iran yang terkenal tersebut ke wilayah-wilayah yang tepat untuk menyerang.
(oln/mna/TASS*)