Mobilnya Diserang Israel, Jenderal Palestina Khalil Al-Maqdah Tewas di Lebanon
Panglima Brigade Syuhada Al-Aqsa, Brigjen Khalil Al-Maqdah, dilaporkan tewas karena serangan Israel di Sidon, Lebanon selatan.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Panglima Brigade Syuhada Al-Aqsa, Brigjen Khalil Al-Maqdah, dilaporkan tewas karena serangan Israel yang menargetkan sebuah mobil di Sidon, Lebanon selatan, pada hari Rabu, (20/8/2024).
Brigade Syuhada Al-Aqsa adalah sayap militer yang berbasis Tepi Barat dan memiliki hubungan dekat dengan kelompok Fatah.
Menurut Shafaq News, mobil itu sedang berada di dekat kamp Ain Al-Hilweh yang digunakan sebagai tempat mengungsi warga Palestina.
Serangan itu memicu asap tebal yang menutupi area sekitar.
“Layanan darurat, termasuk ambulans, tim pertahanan sipil, dan pasukan keamanan segera tiba di lokasi. Di sana ada jasad yang ditemukan dari sebuah mobil di tengah kerumunan orang," demikian pernyataan Kantor Berita Nasional Lebanon.
Pihak Otoritas Palestina juga mengonfirmasi tewasnya Khalil.
“Serangan israel di Sidon menewaskan pejabat Fatah, Khalil Al-Maqdah,” kata Fathi Abu Al-Aradat, pejabat senior Otoritas Palestina.
Sementara itu, Tawfik Tirawi yang menjadi anggota komite pusat Fatah menuding Israel ingin mengobarkan perang besar di Timur Tengah.
“Pembunuhan pejabat Fatah adalah bukti lebih lanjut bahwa Israel ingin memicu perang berskala besar di kawasan ini,” kata Tirawi.
Israel mengaku menargetkan Maqdah karena pejabat itu bekerja sama dengan pihak Iran di Lebanon mengirimkan uang dan senjata ke Tepi Barat.
Dengan mengutip pernyataan sumber militer Lebanon, Xinhua melaporkan bahwa serangan itu dilancarakan dengan pesawat tanpa awak atau drone.
Pesawat itu menembakkan rudal ke sebuah mobil SUV.
Serangan itu terjadi dua pekan setelah serangan udara Israel di Sidon yang menewaskan pejabat Hamas bernama Samer Al-Hajj.
Saudara Khalil Al-Maqdah, Munir Al-Maqdah, mengatakan pembunuhan oleh Israel hanya akan membuat pihaknya makin kuat.
Baca juga: Bukannya Melawan Hamas, Tentara IDF Malah Curi Banyak Senjata di Markas Militer Israel di Gaza
“Mati syahid adalah lencana kehormatan, dan kelompok perlawanan masih kuat di lapangan,” kata Munir dikutip dari Al Mayadeen.
Munir juga menjadi panglima di Brigade Al-Quds. Dia pernah dituding terlibat dalam penyelundupan senjata ke Tepi Barat.
Sementara itu, anggota dewan Lebanon bernama Abdul Rahman Al Bizri mengatakan serangan Israel itu justru akan meningkatkan dukungan Sidon terhadap gerakan perjuangan Palestina.
Koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan berujar bahwa Khalil punya peran penting dalam gerakan perlawanan.
Menurut media Israel, Khalil juga menjadi personel Pasukan Quds di Pasukan Garda Revoluioner Islam Iran.
Ratusan roket ditembakkan dari Lebanon
Sementara itu, pada hari Selasa dilaporkan ada 115 roket dan beberapa pesawat tanpa awak yang diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon ke Israel utara.
Israel mengklaim tidak ada korban jiwa atau korban luka di Galilea Atas, Galilea Barat, dan Dataran Tinggi Golan akibat serangan roket itu.
Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut serangan itu memicu kebakaran di area terbuka. Pemadam kebakaran dikerahkan untuk mematikan api.
Serangan itu juga membuat sirine peringatan berbunyi di Israel utara.
Menurut Hizbullah, serangan tersebut menargetkan pangkalan militer Israel.
Baca juga: Hizbullah Tembakkan Lebih dari 100 Roket Katyusha ke Israel, Bombardir Pusat Komando Divisi Golan
Serangan itu juga menjadi balasan Hizbullah atas serangan Israel di gudang senjata di Lembah Bekaa sehari sebelumnya.
(Tribunnews/Febri)