TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri India, Narendra Modi akan mengunjungi Kyiv untuk berunding dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Jumat (23/8/2024).

Kunjungan itu akan menjadi perjalanan pertama Perdana Menteri India ke Ukraina sejak Kyiv memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.

Selanjutnya, kunjungan tersebut diketahui merupakan tindak lanjut dari perjalanan Modi ke Moskow pada bulan Juli.

Selain itu, kunjungan itu penting bagi Kyiv yang didukung Barat, yang telah berupaya memelihara hubungan diplomatik di Dunia Selatan dalam upayanya untuk mengamankan penyelesaian yang adil guna mengakhiri perang.

"Saya menantikan kesempatan untuk berbagi perspektif tentang penyelesaian damai konflik Ukraina yang sedang berlangsung," tutur Modi sebelum perjalanan tersebut, dikutip dari Reuters.

"Sebagai sahabat dan mitra, kami berharap perdamaian dan stabilitas segera pulih di kawasan tersebut," imbuhnya.

Kunjungan Modi ke Moskow bulan lalu bertepatan dengan serangan rudal besar Rusia di Ukraina yang menghantam sebuah rumah sakit anak-anak.

Serangan itu mendorong Modi untuk menggunakan bahasa yang emosional guna menyampaikan teguran tersirat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin pada pertemuan puncak mereka.

Namun, perjalanan tersebut menuai kritik pedas dari Zelensky.

"(Perjalanan tersebut merupakan) kekecewaan besar dan pukulan telak bagi upaya perdamaian saat melihat pemimpin demokrasi terbesar di dunia memeluk penjahat paling berdarah di dunia di Moskow pada hari seperti itu," ujar Zelensky.

Penasihat Kantor Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan, kunjungan Modi ke Kyiv penting karena New Delhi dianggap memiliki pengaruh tertentu atas Moskow.

Baca juga: PM India Narendra Modi Menyerukan Perdamaian Sebelum Berangkat ke Ukraina

"Sangat penting bagi kami untuk membangun hubungan yang efektif dengan negara-negara tersebut, untuk menjelaskan kepada mereka bagaimana cara mengakhiri perang dengan benar - dan bahwa hal itu juga sesuai dengan kepentingan mereka," ucapnya.

Profesor Hubungan Internasional di National University of Kyiv-Mohyla Academy, Mridula Ghosh berpendapat mengenai adanya pergeseran posisi India.

"Banyak yang melihat kunjungan tersebut sebagai tindakan penyeimbangan untuk mengendalikan kerusakan setelah kunjungan Modi ke Rusia bulan lalu, saat Moskow menghujani Ukraina dengan rudal," jelasnya, dikutip dari Times of India.

"Namun, kunjungan ini juga dapat mengindikasikan adanya pergeseran dari lingkup pengaruh Rusia."

"Kedatangan Modi ke sini tentu akan membuka babak baru dalam hubungan antara India dan Ukraina dengan keterlibatan politik di level tertinggi," pungkasnya.

(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).