Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Daripada Repot Beli Air Galon, Yuk Tampung Air Hujan Gratis buat Minum!

Air hujan bisa jadi solusi krisis air minum, jadi enggak harus melulu beli air galon. Memangnya bisa diminum? Intip cara Sri Wahyuningsih…

zoom-in Daripada Repot Beli Air Galon, Yuk Tampung Air Hujan Gratis buat Minum!
Deutsche Welle
Daripada Repot Beli Air Galon, Yuk Tampung Air Hujan Gratis buat Minum! 

"Wah, orang harus mau minum air hujan?!" kata dia meniru komentar warga waktu itu. Meski setelah mencoba, ternyata tidak ada masalah.

Dari aksi "sedekah air hujan" yang dilakukan Sri, banyak warga yang tadinya meminta air gratis, kini memulai aksi serupa.

Agus Prasetyo, dosen teknik kimia dari Universitas Gajah Mada, yang juga aktif jadi relawan di Sekolah Banyu Bening berpendapat jika di satu kawasan ada satu sentra pemanenan air hujan, atau bahkan tiap rumah mampu memanen air hujan, masalah air bersih ini bisa segera terselesaikan. Terdengar simpel ya?

Konsumsi air galon suburkan praktik kapitalisme dan krisis lingkungan

Solusi krisis air minum di masyarakat Indonesia saat ini masih sebatas diatasi dengan cara beli air galon. Ini sangat disayangkan Agus dari UGM.

Konsumsi air galon tidak memecahkan krisis air, tapi hanya memindahkan masalah untuk dieksploitasi. Jadi, ini bukan solusi jangka panjang dan berkelanjutan.

Perusahaan air mengeksploitasi, dan konsumen akan terus bergantung pada air kemasan untuk minum. Ketergantungan ini juga akan menimbulkan masalah lingkungan lainnya, seperti sampah plastik misalnya. Dan dampak ini pun tidak bisa menyulap sumber-sumber air yang sudah terkontaminasi jadi kembali bersih.

Terlebih lagi, rata-rata satu keluarga yang anggotanya berjumlah tiga orang membutuhkan sekitar sepuluh kali pengisian ulang air galon dalam sebulan. Biaya yang dikeluarkan berkisar Rp300 ribu hanya untuk air minum di wilayah Jabodetabek.

BERITA TERKAIT

Bagi Sri, edukasi jadi faktor penting untuk memecahkan krisis air ini. Banyak yang masih belum sadar bahwa kita sedang hidup di tengah krisis air, dan tanpa kesadaran itu, tentunya solusi yang berkelanjutan untuk krisis air ini tidak akan timbul. Kebiasaan beli air yang sudah dipraktikkan sejak lama, membuat krisis ini kerap luput di masyarakat.

Laporan dari Sleman, Yogyakarta, oleh Andreas Pamungkas.

(ck/ae)

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas