Delegasi Hamas Kunjungi Kairo, Bukan Hadiri Negosiasi Gencatan Senjata, tapi Temui Pejabat Mesir
Hamas mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo, Mesir pada hari ini (24/8/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan akan mengirim delegasi ke Kairo, Mesir pada hari ini, Sabtu (24/8/2024).
Dalam pernyataan kantor medianya, Hamas mengatakan delegasi tersebut akan dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya.
Khalil al-Hayya diperkirakan akan tiba di Kairo pada Sabtu sore, waktu setempat.
Meski bertepatan dengan perundingan gencatan senjata, kunjungan Hamas saat ini bukanlah untuk menghadiri negosiasi tersebut.
Menurut seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya, tujuan Khalil al-Hayya ke Kairo adalah untuk bertemu pejabat Mesir.
Kepada pejabat Mesir, Khalil al-Hayya akan meminta pengarahan terkait perundingan gencatan senjata.
"Delegasi tersebut akan bertemu dengan pejabat intelijen senior Mesir untuk mendapatkan pengarahan mengenai perkembangan dalam putaran perundingan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung, tetapi ini tidak berarti delegasi tersebut akan mengambil bagian dalam negosiasi tersebut," kata pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya itu kepada AFP.
Pejabat tersebut menekankan bahwa ketidakhadiran Hamas dalam perundingan gencatan senjata telah ditegaskan sejak minggu lalu.
“Hamas telah mengatakan sejak awal bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam putaran negosiasi ini, yang dimulai minggu lalu di Doha,” kata pejabat itu, dikutip dari Al Jazeera.
Kedatangan delegasi Hamas diharapkan terjadi setelah AS mengatakan adanya kemajuan dalam perundingan gencatan senjata.
Kunjungan ini dilakukan dua hari setelah delegasi keamanan Israel dan tim AS tiba di Kairo.
Kedua delegasi mengambil bagian dalam perundingan gencatan senjata, tetapi peluang keberhasilannya tampak tipis.
Baca juga: Kerahkan Jet Tempur, Israel Mengaku Bunuh Taha Abu Nada, Otak di Balik Senjata Hamas
Pasalnya, Netanyahu bersikeras tidak akan menarik pasukannya dari Koridor Philadelphi di perbatasan Mesir dan Persimpangan Netzarim.
“Israel tidak akan, dalam kondisi apa pun, meninggalkan Koridor Philadelphia dan Koridor Netzarim meskipun ada tekanan besar yang harus dilakukan," kata Netanyahu, dikutip dari Anadolu Anjansi.