Israel Bombardir Markas Besar Brigade ke-47 Tentara Suriah, Serangan Balasan Iran Dipercepat?
Markas besar brigade ke-47 tentara Suriah, serta markas besar batalyon pertahanan udara tentara Suriah di pinggiran Homs jadi sasaran serangan Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Bombardir Markas Besar Brigade ke-47 Tentara Suriah, Serangan Iran Dipercepat?
TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan melakukan serangan udara ke daerah pinggiran provinsi Homs dan Hama di pusat Suriah, Sabtu (24/8/2024).
Markas besar brigade ke-47 tentara Suriah, fakultas farmasi dan pusat penelitian di pinggiran Hama, serta markas besar batalyon pertahanan udara tentara Suriah di pinggiran Homs menjadi sasaran serangan angkatan udara Tentara Pendudukan Israel (IDF), tulis laporan MNA.
Al-Mayadeen melaporkan bahwa pertahanan udara tentara Suriah melakukan serangan balik dengan rudal agresif di sekitar kota Hama.
Laporan tersebut menambahkan bahwa ledakan besar terdengar di pinggiran kota Homs dan Hama.
Agresi Israel ini mengakibatkan terlukanya 7 warga sipil dan kerusakan material, SANA melaporkan.
Mengapa Israel Terus Melancarkan Serangan di Suriah?
Serangan ini menjadi lanjutan dari bombardemen udara yang dilakukan Israel, termasuk dua serangan terbesar dan paling mematikan terhadap Suriah pada awal April silam.
Saat itu, jet tempur Israel menembakkan rudal ke konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus yang menewaskan Mohammad Reza Zahedi, seorang jenderal komandan militer senior Iran.
Iran kemudian membalas dengan mengirimkan serangan langsung bersejarah yang melibatkan ratusan drone dan rudal dari jarak jauh yang menyasar pusat Israel di Tel Aviv.
Baca juga: Pakar Israel: Iron Dome Gagal Menghancurkan Satu Pun Rudal Iran
Mengapa Israel terus melancarkan serangan udara terhadap negara berdaulat dan apa yang akan terjadi selanjutnya?
Militer Israel telah menyerang Suriah selama lebih dari satu dekade, mengambil keuntungan dari kekacauan negara itu pasca perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.
Perang sebagian besar telah berakhir, dan dukungan Iran dan Rusia selama bertahun-tahun terhadap pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah membuatnya berkuasa di sebagian besar negara.
Namun Suriah masih terpecah, dengan berbagai faksi menguasai berbagai bagian negara, yang memberi Israel kesempatan untuk melancarkan serangan udara.
Ketika pemerintah al-Assad yang disetujui Barat berhadapan dengan pasukan Kurdi yang didukung AS, pasukan oposisi, operasi militer Turki di utara, dan ISIL (ISIS), Israel sering menggunakan Dataran Tinggi Golan yang diduduki untuk melancarkan serangan terhadap Suriah dan Lebanon – sementara rezim Assad tidak dapat menghentikannya.