Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jebakan Canggih Al Qassam di Al-Zaytoun, Kombinasi Kamera dan Bom di Tembok Tewaskan Tentara Israel

Brigade Al-Qassam mampu menewaskan tentara IDF di Al-Zaytoun dalam sebuah skenario penjebakan yang terbilang canggih.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jebakan Canggih Al Qassam di Al-Zaytoun, Kombinasi Kamera dan Bom di Tembok Tewaskan Tentara Israel
khaberni/HO
Seorang petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menembakkan roket anti-tank ke arah pasukan Israel. Pada Minggu (12/5/2024) terjadi tiga pertempuran sengit di tiga front Jalur Gaza yaitu, Jabalia dan Zaytoun, Gaza Utara, serta Rafah, Gaza Selatan. IDF mengakui ada 50 pasukannya yang terluka dalam satu hari pertempuran tersebut. 

Alasannya adalah karena tank Merkava Mark 4 Israel ini disebut tank yang paling terlindungi dengan sistem keamanan aktif.

Namun, karena tidak dilengkapi dengan perlindungan yang kuat di bagian bawahnya, ratusan tank canggih milik tentara Israel ini banyak yang hancur karena ranjau darat yang dipasang militan Hamas dan Al–Quds.

Israel Rugi Besar

Imbas pertempuran itu, Israel mengalami kerugian besar lantaran kehilangan tank termahalnya yang dibanderol mencapai 10 juta dolar AS atau sekitar Rp158 miliar.




Bahkan, akibat kekalahan militer Israel di Kota Al-Zaytoun, kini pengeluaran pemerintah Israel dilaporkan mengalami pembengkakan yang tajam.

Hal itu yang membuat kondisi ekonomi Tel Aviv kini goyah hingga utang Israel makin membengkak mendekati 8 miliar dolar AS.

Belum diketahui sampai kapan pembengkakan utang akan dialami Israel.

Namun, melihat situasi perang yang semakin memanas, Moody’s Investors Service memperkirakan utang Israel akan terus bertambah hingga defisit anggaran membengkak di level 5 persen pada 2024.

BERITA TERKAIT

“Israel mungkin akan mengeluarkan lebih banyak, bukan lebih sedikit, untuk pertahanan di masa depan. Hal itu akan membalikkan tren multi-tahun yang menyebabkan belanja militer Israel dari sekitar 9 persen PDB pada tahun 1990-an menjadi 4,5 persen pada tahun lalu," ujar Ziad Daoud, kepala ekonom pasar negara berkembang Bloomberg.

(oln/khbrn/toi/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas