Jet Tempur Israel Gempur Lebanon Selatan Setelah Serangan Pembalasan Hizbullah, Hantam 17 Wilayah
Israel terus menggempur wilayah selatan Lebanon dengan serangan membabi buta pada tanggal 25 Agustus, terjadi setelah tahap pertama operasi pembalasan
Penulis: Muhammad Barir
Pada saat yang sama, otoritas Israel menangguhkan penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, dengan alasan ancaman keamanan.
Minggu Dini Hari, 100 Pesawat Israel Lakukan Penyerangan
Serangan Udara Pencegahan Israel terhadap Hizbullah: Eskalasi Konflik Lebanon-Israel
Pada dini hari, Israel melancarkan serangkaian serangan udara pendahuluan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon , menandai peningkatan signifikan dalam ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.
Menurut sumber militer Israel, serangan ini merupakan respons terhadap informasi intelijen yang dapat dipercaya bahwa Hizbullah sedang mempersiapkan serangan roket berskala besar terhadap Israel tengah, termasuk wilayah metropolitan Tel Aviv.
Operasi pendahuluan, yang melibatkan sekitar 100 pesawat Israel, dimulai sekitar pukul 5 pagi dan menargetkan infrastruktur militer Hizbullah, termasuk lokasi peluncuran rudal dan depot senjata.
Strateginya menetralkan kemampuan ofensif Hizbullah sebelum dapat dikerahkan.
Operasi tersebut dilakukan dalam pola gelombang siklus, dengan pesawat terus-menerus menyerang target sementara yang lain bersiap untuk gelombang berikutnya.
Pendekatan metodis ini memungkinkan Israel untuk menyerang lokasi militer utama tanpa menyebabkan kerusakan yang meluas atau jatuhnya korban sipil di Lebanon.
Khususnya, serangan Israel menghindari kerusakan yang tidak pandang bulu, dan hanya berfokus pada infrastruktur Hizbullah.
Bertentangan dengan ancaman pembalasan yang sangat besar di masa lalu yang dapat menghancurkan Lebanon, kali ini, serangan udara Israel lebih terkendali.
Infrastruktur sipil Lebanon sebagian besar tetap utuh, dan dampaknya terbatas pada aset militer Hizbullah.
Hizbullah dilaporkan telah merencanakan serangan roket besar-besaran yang menargetkan Israel utara dan lokasi-lokasi strategis di Tel Aviv, termasuk markas besar Mossad dan fasilitas intelijen militer utama.
Serangan yang direncanakan ini merupakan eskalasi serius, dengan potensi untuk memperluas konflik di luar wilayah perbatasan dan ke pusat-pusat perkotaan Israel yang padat penduduk.
Namun, intelijen Israel mendeteksi persiapan ini jauh sebelumnya, yang memungkinkan Angkatan Udara Israel untuk meluncurkan serangan pendahuluan sebelum Hizbullah dapat melaksanakan rencananya.
Laporan dari kantor berita Israel Ynet mengindikasikan bahwa angkatan udara Israel menyerang 40 target di Lebanon.