Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertempuran Terbesar sejak 10 Bulan Peperangan, 320 Rudal Hizbullah Dibalas 100 Jet Serbu Lebanon

Tak kurang dari 320 rudal dan roket milisi Lebanon diantaranya adalah rudal Katyusha diterbangkan dari arah selatan Lebanon ke negara zionis.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Pertempuran Terbesar sejak 10 Bulan Peperangan, 320 Rudal Hizbullah Dibalas 100 Jet Serbu Lebanon
Alarabiya
Ilustrasi: Serangan Hisbullah ke Israel 

TRIBUNNEWS.COM -- Perang terbesar sejak 7 Oktober 2023 akhirnya pecah juga. Di tengah perundingan perdamaian di Mesir yang kurang ditanggapi pihak Hamas, pasukan Hizbullah melakukan penyerangan ke Israel pada Minggu (25/8/2024) pagi.

Tak kurang dari 320 rudal dan roket milisi Lebanon diantaranya adalah rudal Katyusha diterbangkan dari arah selatan Lebanon ke wilayah negara zionis.

Sementara pihak Israel melakukan pembalasan dengan menerbangkan tidak kurang dari 100 unit jet tempurnya membombardir wilayah Lebanon selatan di perbatasan dengan Israel.

Baca juga: Israel Butuh Gencatan Senjata, Media Zionis Akui Negaranya Tak Kuat Hadapi Perang Regional




Al Arabiya mengabarkan, intelijen AS sekutu Israel telah mengisyaratkan bahwa Hizbullah segera melakukan serangan dengan intensitas tinggi.

Israel mengklaim bahwa ratusan tembakan musuh bebuyutan dari utara tersebut berhasil dinetralkan dengan iron dome mereka.

Namun Hizbullah mengklaim sebanyak 11 infrastruktur Israel hancur lebur oleh serangan tersebut.

Ratusan jejak asap pekat terlihat berada di belakang rudal-rudal yang diluncurkan padapagi hari yang cerah di wilayah Lebanon selatan menuju negara Zionis.

BERITA TERKAIT

Saat sirene serangan udara berbunyi di Israel dan ledakan di kejauhan menerangi cakrawala, sementara asap mengepul di atas rumah-rumah di Khiam di Lebanon selatan.

Sumber Alarabiya mengatakan bahwa serangan Hizbullah itu tidak meninggalkan korban, justru serangan balawan Israel yang menewaskan tiga warga Lebanon.

Namun serangan tersebut membuat Israel kecut dan terus mengancam. Menlu Israel Katz mengatakan, negaranya tidak menginginkan perang skala penuh.

Baca juga: Perusahaan Aljazair Sonatrach Kirim 30.000 Ton Bahan Bakar, Bantu Lebanon atasi Pemadaman Listrik

Setiap eskalasi besar dalam pertempuran, yang dimulai bersamaan dengan perang di Gaza, berisiko berubah menjadi konflik regional yang melibatkan pendukung Hizbullah, Iran, dan sekutu utama Israel, Amerika Serikat.

Serangan hari Minggu terjadi saat para negosiator bertemu di Kairo dalam upaya terakhir untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.

Kelompok Lebanon yang didukung Iran itu mengatakan telah menembakkan 320 roket Katyusha ke Israel dan mengenai 11 target militer dalam apa yang disebutnya sebagai tahap pertama pembalasan atas pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior, oleh Israel bulan lalu.

Saling Klaim

Militer Israel mengatakan telah menggagalkan serangan yang jauh lebih besar dengan serangan udara pre-emptive setelah menilai bahwa Hizbullah sedang mempersiapkan untuk meluncurkan rentetan serangan, menggunakan 100 jet untuk menyerang lebih dari 40 lokasi peluncuran Hizbullah di Lebanon selatan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas