Juru Bicara Kabinet Israel Sebut Iran Mengancam dari Sembilan Front, Perang Gaza Buat Tel Aviv Tekor
Mencer mengatakan kalau perang Gaza telah menimbulkan kerugian besar bagi pemerintah, namun keluarga para prajurit IDFlah yang menderita
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Juru Bicara Kabinet Israel Sebut Iran Mengancam dari Sembilan Front, Perang Gaza Bikin Tel Aviv Rugi Besar
TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara kabinet Israel, David Mencer mengatakan kalau Iran mengancam Israel dari sembilan front (lini pertempuran).
Mencer juga mengakui kalau perang Gaza mengakibatkan kerugian besar bagi rezim Israel.
Baca juga: Bukti Terbaru Ekonomi Israel Kian Melorot Gegara Perang Gaza, Iran Bisa Bikin Tel Aviv Tambah Boncos
Dalam pernyataannya pada Senin (26/8/2024), Mencer mengatakan kalau perang Gaza telah menimbulkan kerugian besar bagi pemerintah, namun keluarga para prajurit Tentara Israel (IDF) lah yang menanggung akibatnya.
Dia menyatakan bahwa militer Israel sedang berupaya untuk memulangkan lebih dari 62.000 pemukim Yahudi ke wilayah mereka di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Merujuk pada Resolusi Dewan Keamanan 1701, ia mengklaim pemerintah Israel mematuhi garis yang ditetapkan PBB di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Juru bicara kabinet Israel itu mengklaim kalau Hamas telah berulang kali mundur dari perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza, namun Israel terus melanjutkan upayanya untuk membebaskan tahanan Israel.
Pernyataan ini muncul ketika media dan pejabat Israel mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena berupaya menyabotase jalan menuju perjanjian gencatan senjata.
Baca juga: Israel Bombardir Markas Besar Brigade ke-47 Tentara Suriah, Serangan Balasan Iran Dipercepat?
Pembalasan Iran Harus Akurat dan Penuh Perhitungan
Terkait serangan pembalasan ke Israel, diplomat terkemuka Iran, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah menekankan bahwa tanggapan (pembalasan) Iran terhadap aksi militer Israel di Teheran akan pasti, akurat, dan penuh perhitungan.
Hal itu diungkapkan Araghchi seusai berbincang dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani.
Pada kesempatan itu, Tajani mengucapkan selamat kepada Abbas Araghchi atas pengangkatannya sebagai menteri luar negeri baru Republik Islam Iran.
Tajani mengungkapkan keprihatinannya atas meluasnya ketidakamanan di kawasan, menuntut semua pihak menahan diri sekaligus meminta bantuan Iran dalam mengurangi ketegangan.
Terkait perkembangan di Asia Barat, Araghchi menyatakan respons Iran terhadap aksi teroris rezim Zionis di Teheran akan pasti, akurat, dan penuh perhitungan.
Araghchi mengklarifikasi bahwa, tidak seperti rezim Zionis, Iran tidak berupaya memperluas ketegangan, meski negara tersebut tidak takut akan hal tersebut.
Sambil menekankan pentingnya memperluas hubungan bilateral, para pihak menekankan kelanjutan konsultasi.