Media Israel: IDF Selamatkan Sandera Hamas Hidup-hidup dari Terowongan dalam Operasi Rumit di Gaza
Qaid Farhan Alkadi, 52, dari Rahat sudah menikah dan merupakan ayah dari 11 anak; ia diculik pada 7 Oktober saat bekerja sebagai penjaga keamanan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media Israel: IDF Selamatkan Sandera Hamas Hidup-hidup dari Terowongan dalam Operasi Rumit di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, Ynet, Selasa (27/8/2024), melaporkan kalau Tentara Israel (IDF) menyelamatkan seorang sandera Israel bernama Qaid Farhan Alkadi, (52), setelah 326 hari ditawan Hamas.
Alkadi, seorang penduduk daerah Rahat, disandera pada 7 Oktober saat bekerja sebagai penjaga di Kibbutz Magen dekat perbatasan Gaza.
"Penyelamatan tersebut terjadi di sebuah terowongan di Gaza selatan, tempat Alkadi ditemukan sendirian selama operasi rumit yang melibatkan unite pasukan Shayetet 13, Brigade 401, Yahalom, dan pasukan Shin Bet di bawah komando Divisi 162," tulis laporan itu.
Baca juga: Sandera yang Dibebaskan dari Gaza Tolak Bertemu Netanyahu: Hidup di Tangan Hamas, Mati Saat Kembali
Alkadi, yang sudah menikah dan memiliki 11 anak, kini dalam kondisi stabil dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis setelah diperiksa oleh pasukan di lapangan.
Saudaranya, Hathem, mengungkapkan kelegaan keluarganya, dengan mengatakan, "Kami senang menerima berita ini dan berharap dia pulih."
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Alkadi atas pembebasannya, meyakinkannya bahwa seluruh bangsa Israel tersentuh oleh kebebasannya dan menegaskan kembali komitmennya untuk membawa pulang semua sandera.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant memuji operasi tersebut, menyebutnya sebagai bagian dari upaya keras IDF untuk mencapai semua tujuan perang.
"Kepala Staf IDF Letnan Kolonel Herzi Halevi menyoroti keberanian dan tekad pasukan IDF dan Shin Bet dalam upaya berkelanjutan mereka untuk menyelamatkan semua sandera," klaim media Israel.
Presiden Israel, Isaac Herzog juga menyambut baik berita tersebut, merayakan kembalinya Alkadi sebagai momen kegembiraan bagi seluruh bangsa.
Alkadi adalah salah satu dari enam orang Badui yang diculik dalam operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober.
Lima orang sandera lain, Samer al-Talalqa, 25 tahun, yang secara tidak sengaja ditembak mati oleh IDF bersama dengan Alon Shamriz dan Yotam Haim; dan Yousef al-Ziadna, 49 tahun, dari daerah Rahat yang diculik bersama anak-anaknya Hamza, 22 tahun, Bilal, 18 tahun, dan Aisha, 17 tahun.
Aisha dan Bilal dibebaskan dalam kesepakatan penyanderaan dengan Hamas pada akhir November tahun lalu.
Hamas juga menahan Hisham al-Sayed, seorang warga sipil Arab Badui Israel yang telah ditahan di Jalur Gaza sejak 2015.
Bulan lalu, dalam upaya untuk membantu keluarga Alkadi, kantor kejaksaan Israel menyetujui kesepakatan pembelaan untuk saudaranya, Jama'a, terdakwa utama dalam salah satu kasus utama terhadap pemerasan biaya untuk perlindungan.
"Ada keinginan untuk mempermudah proses hukum bagi terdakwa dan keluarganya selama masa sulit yang sedang mereka alami," kantor kejaksaan Israel menjelaskan saat itu.
Alkadi adalah sandera kedelapan yang berhasil diselamatkan hidup-hidup dari Jalur Gaza sejak dimulainya perang Gaza.
Pada bulan Juni, Noa Argamani, Almog Meir Jan, Shlomi Ziv, dan Andrey Kozlov diselamatkan dari Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah dalam Operasi Arnon.
Pada bulan Februari, Fernando Simon Marman dan Louis Har diselamatkan dari Rafah. Prajurit IDF Ori Magidish diselamatkan dengan dimulainya serangan darat ke Gaza pada akhir Oktober.
Media Israel menyatakan kalau 108 sandera Israel masih ditawan Hamas.
"Banyak yang diyakini telah meninggal," kata laporan tersebut.
(oln/YNet/*)